-->

5 November 2022, Sabtu

Tidak ada komentar

Sering aku mengalami kebetulan² yg kadang menjawab pertanyaan² di pikiran. Salah satu contohnya mengenai keberulangan hidup. Temen pernah bilang soal old soul. Dan ada salah satu episode di drakor Our Beloved Summer menyinggung hal ini. Keberulangan hdp di drama ini cuman cameo.

Ketika temen bahas old soul, ±seminggu kemudian episode terbaru Our Beloved Summer muncul dan menunjukkan scene diatas. Seakan-akan seperti berusaha menjawab pertanyaan td. Buku yg dipegang Choi Ung di scene di atas adalah Sabda Zarathustra, karya Friedrich Nietzsche. Buku gila.

Karena tertarik soal gituan, apalagi bersumber dari Nietzsche, aku cari bukunya. Dan ketemu di akhir² ini. Baca sekitar sebulanan duabulanan cuman dpt setengah. Susahnya minta ampun. Bener kata Yeonsu, susah. Nietzsche mengungkapkannya dgn sastra. Perlu dibaca berulang agar paham.

Di buku Sabda Zarathustra, pembahasan mengenai keberulangan hidup hanya muncul sepersekian. Tidak banyak. Justru dalam buku tsb banyak membahas mengenai manusia. Ada kalimat menarik: "Pernah engkau memiliki derita & menyebutnya buruk. Tp sekarang engkau hanya memiliki kebajikan semata, yg telah tumbuh dari deritamu itu. Jika engkau menaburkan harapanmu yg tertinggi ke sisi yg paling dalam dr sukacitamu, barulah derita itu tumbuh menjadi kebajikan dan kesenangan bagimu." Apakah ini kebetulan lagi, karena aku saat itu sedang mengalami derita atas hidupku.

"Pergilah ke dalam kesendirian bersama air mataku, wahai saudaraku. Aku mencintai mereka yg berusaha melampaui dirinya sendiri sampai dia ambruk dan menyerah (hlm. 126)." - Seakan seruan itu adalah penyemangatku untuk melangkah melewati masalah pribadi ini. Kebetulan.

Setelah berdamai dengan derita, timbul rasa cinta baru. Roh baru juga muncul dalam diriku. Roh yg baru saja terbentuk karena masalah di atas. Ada pertentangan trhdp cinta baru ini. Ego yg tiba² meninggi hampir mengalahkan cinta baru. Sehingga membuatku kehilangan eksistensiku.

"Memang kita mencintai hidup, bukan karena kita ingin hidup. Tapi karena ingin mencintai. Cinta selalu mengandung kegilaan." - Lagi² Nietzsche menyadarkankan, bahwa dalam cinta baru ini. Aku mencintai atas kehendakku. Bukan segala sesuatu yg ada pada yg aku cintai, indah & cantik.

Kebetulan² itu bagaikan petunjuk bagiku, agar ber-hati² dlm melangkah, agar lebih bijak dlm memutuskan.

Kebetulan² itu tau, bahwa aku tak memiliki pegangan di sisiku. Mereka berusaha mengurangi resiko, agar aku tidk terjatuh di dalam lubang penderitaan abadi. Demikian sabda Reza.

Source: twitter.com

Komentar