-->

Quotes Film Asia

Tidak ada komentar

http://moviebuzzers.com/japan-cuts-2016-flying-colors-movie-review/

Kehidupan itu hampir seperti sebuah film, berawal dan pasti berakhir. Perbedaannya hanyalah ada pada tidaknya durasi hidup, karena hal itu hanya Tuhan yang tahu. Kita adalah tokoh utama di kehidupan kita sendiri. Kita yang menentukan jalannya. Masalah diizinkan atau tidak, itu tergantung sutradaranya (Tuhan). Apakah sesuai dengan skrip (takdir) atau tidak, biarkan saja. Yang terpenting kita berani dan mau menjalaninya. Kalimat "Film Asia" disini maksudnya adalah seluruh film di Asia kecuali Indonesia tidak termasuk di dalamnya karena sudah memiliki kategori sendiri (Lokal).

Film on This Post:

  1. Wood Job
  2. Flying Colours
  3. Fun chin see oi atau Marriage with a Liar
  4. Kizudarake no Akuma atau Demon Covered in Scars
  5. Canola atau Grandmother Gye-choon
  6. Tenshi no koi atau My Rainy Days

  • 1. Hideaki Ito as Yoki Ida (Film: Wood Job - Jepang)
“Apa yang tersisa untuk generasi berikutnya jika kau jual seluruh pohon nenek moyang kita? Apa yang akan kita tinggalkan untuk anak cucu kita?”
Quotes ini terlihat biasa saja, tetapi ketika quotes ini muncul, menurut saya ini perkataan yang bagus, simpel tapi mengena. Mungkin karena faktor film ini juga bagus (menurut saya), yang mengisahkan seorang anak muda yang hanya ingin pergi belajar karena seorang wanita, bukan karena masa depannya. Namun seiring waktu, ia bisa memahami dan bisa mengerti mana yang lebih penting, apa yang harus ditekuni, diseriusi, dan kapan waktunya bercanda. Bisa dikatakan, intuisi yang mengarahkan hidupnya, bukan hanya kebetulan semata. Hidup kita bisa berubah dengan sendirinya jika kita sudah terbiasa dan tanpa disadari kita sudah berubah dan terbiasa.
  • 2. Atsushi Ito as Tsubota-Sensei (Film: Flying Colours - Jepang)
“Kemungkinan itu tidak ada batasnya.”
  • 3. Atsushi Ito as Tsubota-Sensei (Film: Flying Colours - Jepang)
“Mereka yang dibilang bodoh, akan berpikir bahwa mereka benar-benar bodoh. Membuat mereka tidak akan percaya pada diri sendiri.”
  • 4. Atsushi Ito as Tsubota-Sensei (Film: Flying Colours - Jepang)
“Target yang kamu turunkan akan membuat pencapaianmu menjadi rendah.”
  • 5. Atsushi Ito as Tsubota-Sensei (Film: Flying Colours - Jepang)
“Tidak ada siswa yang tidak bisa, yang ada hanya guru yang tidak bisa mengajarinya.”
  • 6. Yo Yoshida as Sayaka’s Mother (Film: Flying Colours - Jepang)
“Tidak peduli apa yang dikatakan orang, bahkan jika seluruh dunia menjadi musuhnya, aku akan selalu berada untuknya (anakku).”
  • 7. Atsushi Ito as Tsubota-Sensei (Film: Flying Colours - Jepang)
“Fokuslah pada sudut pandang yang berbeda dalam berita. Lihatlah dunia dari sudut yang lain. Jika kau hanya berdiri di sisi yang sama, kau tidak bisa melihat kenyataannya.”
Film ini (Flying Colours - Jepang) sangat menginspirasi. Rasanya seperti based true story. Bercerita tentang seorang gadis yang memiliki nilai buruk di sekolahnya tetapi memiliki keinginan yang kuat untuk masuk di sebuah universitas yang cukup hebat agar ia dapat membungkam semua orang yang meremehkannya. Cara berpikir ibunya berbeda dari ibu-ibu lain. Keren, positif, energik. Jika saya bandel dan nakal, dan memiliki ibu seperti beliau, mungkin saya akan tobat. Bagaimanapun, beliau ini tidak keras menghadapi anaknya, justru kelembutannya dapat membalikkan hati seseorang yang berada di sekitarnya. Film ini juga menceritakan bagaimana sahabat itu semestinya. Walaupun persahabatan disini hanya dibahas sedikit, tetapi maknanya sangat banyak. Film ini juga membahas bagaimana guru itu semestinya. Asik, santai, tapi serius. Siswa jadi mudah memahami.
  • 8. Sahabat si Wanita (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Diantara sepuluh pria, hanya satu yang jujur.”
  • 9. Sahabat si Wanita (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Terkadang cinta bisa begitu dingin.”
  • 10. Tetangga yang meniru Jane Austen (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Pria suka berselingkuh sebelum menikah. Jika tidak diawasi, kau bisa kehilangan dia.”
  • 11. Kong kam as Ted (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Ada yang bilang pernikahan itu adalah kuburan bagi cinta. Tapi jika kau tidak menikah, cintamu akan berakhir di neraka.”
  • 12. Chung Him Law as Jerry (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Kau pikir aku seperti babi yang makan kotoran sendiri?”
  • 13. Someone (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Aku percaya cinta tidak diukur dari uang.”
  • 14. Nenek (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Manusia itu harus mati.”
  • 15. Selingkuhan si Pria (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Bicara soal akan menikah dalam tiga hari, itu artinya kau masih sendiri selama tiga hari.”
  • 16. Selingkuhan si Pria (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Cinta itu bukan di otak, tapi di hati.”
  • 17. Tetangga yang meniru Jane Austen (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Kalian para pria sungguh serakah, suka mencampurkan banyak hal.”
  • 18. Tetangga yang meniru Jane Austen (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Cinta itu seperti mimpi. Begitu kau terbangun, semuanya pudar.”
  • 19. Chrissie Chau as Kiki (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Cinta itu seperti judi. Jika kau melihat orang berjudi (melihat orang yang sedang jatuh cinta), jika menang kau tidak akan mendapatkan apa-apa. Jadi kenapa kau lakukan itu (melihat orang berjudi atau jatuh cinta)? Pasang taruhanmu begitu ada kesempatan. (Daripada hanya melihat orang jatuh cinta dan menggosipkannya, lebih baik urusi saja persoalan cintamu.)”
  • 20. Zhiming Shen as Jack (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Kau lakukan hal yang salah, makanya kau mencurigainya. Rasa bersalah selalu begitu kan?”
  • 21. Zhiming Shen as Jack (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Jika sepuluh tahun kau tidak merasa cocok dengannya, anakmu tidak bersekolah dengan baik, dan kau hanyalah rumah tangga biasa, kau harus ingat bahwa dulu ada pria yang mengajakmu berkencan. Hubungan yang penuh rahasia, tanpa komitmen selama tiga hari, yang mana sudah kau tolak.”
  • 22. Chung Him Law as Jerry (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Ada apa denganmu? Tidak menghormati privasiku? Melacakku via GPS? Kau pikir siapa aku? Tersangka? Teroris? Tidak bisakah ditelpon saja?”
  • 23. Selingkuhan si Pria (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Jika kau jatuh cinta dengan seseorang, kau bisa berbagi apapun dengannya. Dan semuanya terasa mudah, seperti menyiapkan makanan untuknya dan melihatnya melahapnya sampai habis. Atau tiba-tiba tanpa alasan memberikannya kejutan. Atau sewaktu akan menyeberang, aku akan menutup mataku untuk merasakan tangannya menggenggam tanganku. Cinta itu membuat orang menjadi bodoh. Jangan jadi pengecut saat itu terjadi.”
  • 24. Selingkuhan si Pria (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Aku ingin melihat tornado bersamanya. Bayangkan saja merangkul cinta tepat di depan tornado. Begitu menegangkan. Sungguh romantis.”
  • 25. Selingkuhan si Pria (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Cinta itu jangan perhitungan. Merasakan romansa dalam waktu pendek itu lebih baik katimbang bersama dengan seseorang yang tidak kau cintai seumur hidup.”
  • 26. Chrissie Chau as Kiki (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Biar kuberitahu! Selingkuh denganmu hanya memperjelas rasa cintaku pada suamiku.”
  • 27. Zhiming Shen as Jack (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Bukanlah sebuah dosa jika kau mencintai seseorang. Tapi kau berdosa jika melukai orang yang mencintaimu (dengan berbohong kepadanya misalnya).”
  • 28. Tetangga yang meniru Jane Austen (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Cinta itu seperti hot-plate. Beberapa orang suka steak karena tertarik tomatnya. Beberapa orang suka daging cincang karena kentang gorengnya. Beberapa suka ayam potong karena sausnya. Tapi apapun menu pilihan mereka, mereka tahu kesukaan mereka. Sama seperti kau tahu alasan kau menyukai seseorang.”
  • 29. Tetangga yang meniru Jane Austen (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Kau adalah tipe orang terburuk yang memakan daging campur. Berpikir enak karena ukurannya. Tapi apakah kau tau seluruh bagian terjelek dipakai disini? dihaluskan menjadi satu. Sama sepertimu, makan daging cincang, tapi juga mau telur. Bagaimana rasanya? Tidak ada. Jangan terlalu serakah. Kau bisa berakhir dengan tangan kosong (tidak ada)”
  • 30. Tetangga yang meniru Jane Austen (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Biar kuberikan saran padamu. Jika kau mencintainya, lukai dia dahulu. Karena rasa bersalah adalah cara terbaik untuk mempertahankan hubungan.”
  • 31. Kong kam as Ted (Film: Fun chin see oi atau Marriage with a Liar - Hong Kong)
“Mengetahui rahasia seseorang akan memuaskan rasa penasaranmu. Jika kau bisa memegang rahasia seseorang, kau bisa mengontrolnya seumur hidup.”
Mariage with a Liar, menceritakan sepasang kekasih yang hendak menikah tetapi sebelum hari pernikahannya mereka justru tergoda dengan perselingkuhan (kedua calon pengantin saling berselingkuh dengan selingkuhannya). Alasan mereka melakukannya aneh, hanya karena bertengkar dan cek cok saja, karena kepercayaan cinta diantara mereka retak, ditambah adanya rasa gengsi. Bisa dibilang mereka menikah karena keadaan terpaksa, karena sudah menyewa gedung, membeli gaun pengantin, dan menyebarkan undangan. Mereka adalah pembohong yang payah.
  • 32. Wali Kelas (Film: Kizudarake no Akuma atau Demon Covered in Scars - Jepang)
“Masalah itu sesuatu hal yang wajar terjadi, bukan?”
  • 33. Rika Adachi as Mai Kasai (Film: Kizudarake no Akuma atau Demon Covered in Scars - Jepang)
“Prinsip ‘cukup’ ini penting. Berlagak rendah hati dan tidak terlalu nyentrik.”
  • 34. Manami Enosawa as Shino Odagiri (Film: Kizudarake no Akuma atau Demon Covered in Scars - Jepang)
“Tidak ingin menggunakan tangan sendiri. Dan lebih baik melihat saja dari tempat teraman. Hal itu pasti menyenangkan ya?”
  • 35. Ayako Kawahara as Kyoko Kasai (Film: Kizudarake no Akuma atau Demon Covered in Scars - Jepang)
“Sarden melakukan tindakan secara bergerombol untuk bertahan hidup. Banyak orang seperti ikan sarden, yang cuma berani kalau sedang bersama teman segengnya doang. Kamu jangan sampai menjadi seperti ikan sarden ya. Karena kamu itu manusia.”
  • 36. Kasai’s Friend (Film: Kizudarake no Akuma atau Demon Covered in Scars - Jepang)
“Meski kesepian, hal itu bukanlah neraka. Karena itu adalah jalan yang sudah kupilih. Jadi aku tak menyesal.”
  • 37. Wali Kelas (Film: Kizudarake no Akuma atau Demon Covered in Scars - Jepang)
“Daripada aku harus ikut campur, mencari cara sendiri untuk bertahan hidup itu menurutku lebih penting.”
  • 38. Rika Adachi as Mai Kasai (Film: Kizudarake no Akuma atau Demon Covered in Scars - Jepang)
“Di kelas ini ada pembullyan! Kuulangi, di kelas ini ada pembullyan! Siapa sih yang merisak? Dan, siapa sih yang dirisak? Siapakah yang sebenarnya salah? Odagiri? Fujitsuka? Atau aku? Hei, siapakah yang paling bersalah ha?! Kalian semua, beraninya cengengesan dari jauh. Lalu, kalau sudah bosan, ganti target, dan kembali bersenang-senang ha?! ‘Musuh yang kemarin adalah teman di hari ini’ begitu kah?! Perbuatan kalian itu busuk, serius. Masa bodoh dan cuman jadi penonton. Karena salah kalian, maka kami melihat apa yang namanya neraka setiap harinya! Aku sungguh tak akan memaafkan. Aku, baik diriku sendiri, dan kalian semua si penonton, takkan kumaafkan! Baik kau, kau, kau, kau, kau, kau dan kau! Juga kau, kau, kau, kau, kau, kau, dan kau! Lalu kau, kau, kau, kau, kau, kau, dan kau! Kalian semua, matilah sana!”
Paling keren adalah di akhir, dimana Mai Kasai yang tidak menyalahkan Shino Odagiri yang menjadikan dirinya bahan bullyan di kelas, maupun Yuria Fujitsuka yang menjadi pemimpin untuk membullynya. Mai justru menyalahkan dirinya sendiri karena dulu dirinya hanya menonton Odagiri di bully, dan menyalahkan teman-teman kelasnya yang lain karena hanya berdiam diri dan melihat saja, bahkan menertawakan hal semacam itu dari kejauhan. Film ini bagus. Menyadarkan kita bahwa yang paling bersalah dalam pembullyan adalah hanya melihatnya saja tanpa melakukan apa-apa. Itu merupakan kesalahan yang sangat-sangat keji.
  • 39. Yoon Yeo-jeong as Grandma (Film: Canola atau Grandmother Gye-choon - Korea Selatan)
“Surga memang ada. Jika saatnya telah tiba, kita semua nanti akan pergi kesana.”
  • 40. Yoon Yeo-jeong as Grandma (Film: Canola atau Grandmother Gye-choon - Korea Selatan)
“Rumah itu, banyak kenangan antara aku dan cucuku.”
  • 41. Tetangga (Film: Canola atau Grandmother Gye-choon - Korea Selatan)
“Nenek, jangan terlalu memikirkan cucumu, pikirkan juga apa yang mau kau lakukan untuk diri sendiri.”
  • 42. Yoon Yeo-jeong as Grandma (Film: Canola atau Grandmother Gye-choon - Korea Selatan)
“Setiap individu dalam hidup ini pasti akan berbuat kesalahan yang nantinya bisa diperbaiki, kedepannya. Kau juga, pasti akan melakukan beberapa kesealahan itu”
  • 43. Yoon Yeo-jeong as Grandma (Film: Canola atau Grandmother Gye-choon - Korea Selatan)
“Aku tau kau memiliki semuanya. Cita-cita, bakat, yang akan membawamu pada keberhasilan. Jadilah siapa yang nantinya akan kau mau. Lalu hiduplah dari itu. Lakukan yang terbaik, sebagaimana yang kau suka. Aku ingin melihat saat itu tiba. Lakukan yang terbaik, kau pasti akan berhasil. Hanya lakukanlah yang terbaik. Jadilah pelukis yang terbaik. Semoga saja, hingga saat itu tiba, umurku masih bisa melihatnya. Aku ingin berada disampingmu sampai hari dimana kau mencapai itu. Walaupun nyatanya, hal itu, cukup sulit. Mungkin nafasku telah terbatas. Umurku tak sebanyak itu. Umurku tak sebanyak itu. Umurku tak sebanyak itu.”
  • 44. Yoon Yeo-jeong as Grandma (Film: Canola atau Grandmother Gye-choon - Korea Selatan)
“Bersamamu adalah hal terindah. Nenek ingin cucuku nanti bisa berhasil. Jangan pernah berhenti untuk mencapai mimpi itu. Jangan pernah berhenti dan berputus asa. Dalam hidup, tak ada yang tidak bisa. Nenek hanya ingin itu bisa terkabul.”
  • 45. Kim Go-eun as Hye-Ji (Film: Canola atau Grandmother Gye-choon - Korea Selatan)
“Aku melukis itu untuk mengenangnya. Tapi, semakin hari, semakin kuat kenangan itu.”
  • 46. Polisi (Film: Canola atau Grandmother Gye-choon - Korea Selatan)
“Wanita sekarang memang susah ditebak Aigo”
Sejak menit awal melihat film ini, klimaksnya sudah terasa sekali. Dan ternyata di akhir cerita sungguh mengejutkan. Sedih, haru, dan ada sedikit bahagianya. Cerita yang menarik tentang seorang nenek dengan cucunya. Nenek yang keras kepala, dan juga bijaksana. Kuat dan hebat. Film ini terasa nyata.
  • 47. Sasaki Nozomi as Ozawa Rio (Film: Tenshi no koi atau My Rainy Days - Jepang)
“Kamu harus tetap menjadi dirimu sendiri. Kita semua ‘wanita nakal’. Tapi itulah ikatan kami. Mungkin sangat singkat, tapi kami menikmatinya, memilikimu disini.”
  • 48. Sasaki Nozomi as Ozawa Rio (Film: Tenshi no koi atau My Rainy Days - Jepang)
“Turunkan sedikit dagumu dan coba pencahayaan yang lebih. Ini adalah rahasia untuk mengambil foto yang baik untuk dirimu sendiri.”
  • 49. Tanihara Shosuke as Ozawa Kouki (Film: Tenshi no koi atau My Rainy Days - Jepang)
“Aku tidak tertarik (pacaran), terlalu banyak masalah.”
  • 50. Sasaki Nozomi as Ozawa Rio (Film: Tenshi no koi atau My Rainy Days - Jepang)
“Katakan saja kapan, ketika umurku tidak lagi berpengaruh (untuk mengencanimu). Sampai saat itu, aku akan membiarkan wanita lain disisimu.”
  • 51. Tanihara Shosuke as Ozawa Kouki (Film: Tenshi no koi atau My Rainy Days - Jepang)
“Janji adalah janji.”
  • 52. Tanihara Shosuke as Ozawa Kouki (Film: Tenshi no koi atau My Rainy Days - Jepang)
“Hidup itu berat, tapi tidak akan lagi ketika mati.”
  • 53. Kagami Saki as Shibata Naoko (Film: Tenshi no koi atau My Rainy Days - Jepang)
“Tidak peduli bagaimana aku denganmu, aku bahagia bersamamu.”
  • 54. Oishi Mitsuki as Tanuma Maki (Film: Tenshi no koi atau My Rainy Days - Jepang)
“Profesor itu tidak bisa pergi begitu saja tanpa alasan apapun. Itu tindakan seorang pengecut.”
  • 55. Sasaki Nozomi as Ozawa Rio (Film: Tenshi no koi atau My Rainy Days - Jepang)
“Ini foto yang membuat kita bersama. Saat aku melihatnya, rasanya seperti aliran listrik yang berlarian, berputar-putar. Pikiranku jadi kosong. Teman-temanku tertawa, dan bilang kalau itu adalah cinta. Dia membuatku ingin memulai hidup dari awal lagi. Aku ingin menghabiskan waktuku selalu bersama disisinya. Tapi kurasa dia tidak tau.”
  • 56. Sakai Wakana as Shiota Kaori (Film: Tenshi no koi atau My Rainy Days - Jepang)
“Semakin kuat kau mencintai seseorang, semakin sakit rasanya. Tapi dengan cara itulah wanita mengetahui takdirnya.”
  • 57. Sasaki Nozomi as Ozawa Rio (Film: Tenshi no koi atau My Rainy Days - Jepang)
“Aku merasa kalau lebih baik menyakiti orang lain, daripada disakiti oleh mereka. Tetapi itu membuatku merasakan yang lebih buruk dari rasa sakit yang kurasakan, adalah melihat orang yang kucintai terluka. Rasanya beribu-ribu kali lebih sakit. Aku tidak percaya, butuh 17 tahun untuk menyadarinya.”
  • 58. Tanihara Shosuke as Ozawa Kouki (Film: Tenshi no koi atau My Rainy Days - Jepang)
“Aku seharusnya tidak seperti ini. Aku seharusnya bisa mati dengan tenang. Sejak bertemu denganmu, aku mulai berharap untuk bisa hidup lebih lama lagi. Aku ingin ‘waktu lebih’ untuk bersamamu.”
  • 59. Tanihara Shosuke as Ozawa Kouki (Film: Tenshi no koi atau My Rainy Days - Jepang)
“Baiklah (aku mau operasi). Tapi janji satu hal padaku. Apapun yang terjadi (walaupun operasinya gagal), bahkan jika aku mati, kamu harus tetap semangat dan hidup bahagia. Tetaplah jujur pada diri sendiri dan jangan goyah. Aku akan melihat (menghantuimu) untuk memastikannya.”
  • 60. Tanihara Shosuke as Ozawa Kouki (Film: Tenshi no koi atau My Rainy Days - Jepang)
“Apa artinya jika aku lupa semuanya?”
  • 61. Tanihara Shosuke as Ozawa Kouki (Film: Tenshi no koi atau My Rainy Days - Jepang)
“Cinta akan hidup ketika diekspresikan bukan?”
Film ini menceritakan bahwa cinta dapat merubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Mungkin butuh waktu lama untuk memetik hasilnya. Untuk itu dibutuhkan kesabaran yang ekstra dalam menghadapinya. Benar-benar cinta sejati.

Komentar