-->

Memilih Kata Baku dan Contoh Soal - Bahasa Indonesia (Kelas: Ihab Habudin)

Tidak ada komentar

http://goresan-sang-pemimpi.blogspot.com/2014/10/bahasa-asing-pemecah-atau-pemersatu.html

Memilih Kata Baku

Untuk memilih kata baku dengan tepat, pedoman yang dapat diacu adalah kamus bahasa Indonesia. Kamus ini memberikan informasi kata-kata yang baku dan tidak baku. Perhatikan contoh berikut ini!
Pencarian dengan lema apotik Apo.tik? apotek
Hasil pencarian lema di atas menunjukkan bahwa kata apotik merupakan kata tidak baku. Hasil pencarian di atas juga memberikan petunjuk bagaimana kata baku yang seharusnya, yaitu apotek.
Pencarian dengan lema apotek
Apo.tek/apotek/ n toko tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis; rumah obat;
--hidup sebagian tanah yang ditanami tanaman obat-obatan untuk keperluan sehari-hari; per.a.po.tek.ann hal atau tt apotek
Hasil pencarian lema di atas menunjukkan kata apotik merupakan kata baku. Hal ini ditunjukkan dengan adanya definisi ang diberikan secara lengkap.
  • Kata Baku ≠ Tidak Baku
  • abstrak ≠ abstraks
  • analisis ≠ analisa
  • aktivitas ≠ aktifitas
  • autentik ≠ otentik
  • cedera ≠ cidera
  • cokelat ≠ coklat
  • diagnosis ≠ diagnose
  • desain ≠ disain
  • ekstrem ≠ ekstrim
  • hembus ≠ hembus
  • elite ≠ elit
  • esai ≠ esei
  • fosfor ≠ pospor
  • frekuensi ≠ frekwensi
  • glukose ≠ glukosa
  • hakikat ≠ hakekat
  • hidraulis ≠ hidrolis
  • hierarki ≠ hirarki
  • hemoglobin ≠ haemoglobin
  • hipotesis ≠ hipotesa
  • ilmuwan ≠ ilmiawan
  • interviu ≠ interview
  • karisma ≠ kharisma
  • kualitas ≠ kwalitas
  • komplet ≠ komplit
  • kuisioner ≠ kuesioner
  • napas ≠ nafas
  • objek ≠ obyek
  • objektivitas ≠ obyektivitas
  • paham ≠ faham
  • praktik ≠ praktek
  • produktivitas ≠ produktifitas
  • risiko ≠ resiko
  • sastra ≠ sastera
  • sistem ≠ sistim
  • standardisasi ≠ standarisasi
  • subjek ≠ subyek
  • subjektivitas ≠ subyektifitas
  • survey ≠ survey
  • teknik ≠ tehnik
  • teoretis ≠ teoritis
  • teknis ≠ tehnis
  • ubah ≠ rubah
  • terampil ≠ trampil
Menghindari kata yang termasuk jargon/prokem/slang karena termasuk ragam tidak baku, kecuali diperlakukan sebagai data penelitian, contoh: kadit tidak, Ngalam Malang, utas satu,dll.

Menghindari kata di mana, yang mana, contoh: Rumah di mana saksi sejarah itu tinggal sudah hangus terbakar sehingga saya kesulitan mencari data penelitian. (seharusnya Rumah tempat saksi sejarah tinggal sudah hangus terbakar sehingga saya kesulitan mencari data penelitian.) Penjelasan di atas yang mana memberikan gambaran korpus data yang akan diambil. (seharusnya Penjelasan di atas memberikan gambaran korpus data yang akan diambil.)

Memilih kata yang lugas, bermakna denotative, contoh: Kegagalan penelitian kami disebabkan oleh kambing hitam. (bermakna kootatif, sesuatu yang dijadikan sumber kesalahan). Kambing hitam itu dijual sangat mahal. (bermakna denotative, kambing berwarna hitam).

Memilih kata bersinonim yang tepat, sesuai dengan konteks, hanya memiliki satu makna, contoh: Angkatan udara menggempur dasar pertahanan musuh. (dasar = fondasi = alas = basis, pilihan kata yang tepat sesuai dengan konteks adalah basis, seharusnya Angkutan udara menggempur basis pertahanan musuh).

Memilih kata ganti , kata dari dan daripada, kasus kebijakan dan kebijaksanaan, contoh:
  1. Dengan ini kami sebagai penulis mengucapkan terimakasih. (seharusnya Dengan ini saya sebagai penulis mengucapkan terimakasih).
  2. Kemarin siang sewaktu kita datang, dia sudah pergi daari sini. (seharusnya Kemarin siang sewaktu kami datang, dia sudah pergi dari sini).
  3. Berkat kebijakan tokoh masyarakat, warga sekitar hidup damai. (seharusnya Berkat kebijaksanaan tokoh masyarakat, warga sekitar hidup damai).
  4. Berdasarkan kebijaksanaan pimpinan partai politik, para calon legislatife tidak lagi berebut kursi kursi nomor urut pertama. (seharusnya Berdasarkan kebijakan pimpinan partai politik, para calon legislatif tidak lagi berebut kursi nomor urut pertama). Kebijaksanaan berkaitan dengan kearifan, sedangkan kebijakan berkaitan dengan sesuatu hal tentang politik atau strategi.
  5. Mobil mewah itu terbuat daripada baja yang kuat. (seharusnya Mobil mewah itu terbuat dari baja yang kuat).
  6. Pengeluaran keluarga Samir lebih besar dari pemasukanya. (seharusnya Pengeluaran keluarga Samir lebih besar daripada pemasukanya.

Memilih ungkapan idiom dan ungkapan penghubung yang tepat, contoh:
  • a. ungkapan idiom:
  • 1. sesuai seharusnya sesuai dengan
  • 2. terjadi atas seharusnya terjadi dari
  • 3. terdiri dari seharusnya terdiri atas
  • 4. tergantung pada, tergantung daripada seharusnya bergantung pada
  • 5. bertujuan untuk seharusnya bertujuan
  • 6. berdasarkan kepada seharusnya berdasarkan, berdasar pada
  • 7. dibanding seharusnya dibandingkan dengan
  • 8. disebabkan karena seharusnya disebabkan oleh
  • 9. membicarakan tentang seharusnya berbicara tentang, membicarakan ...
  • b. ungkapan penghubung:
  • 1. baik...dan...seharusnya baik..., maupun...
  • 2. antara...dengan...seharusnya antara...dan...
  • 3. bukan...,tetapi...seharusnya bukan..., melainkan...
  • 4. meskipun..., tetapi... seharusnya meskipun/walaupun (tanpa tetapi)
  • 5. saya dengan mereka belum pernah bertemu.(seharusnya saya dan mereka belum pernah bertemu)

Menghindari penggunaan frasa yang bersinonim secara bersamaan atau mubazir, contoh:
  • a. disebabkan karena seharusnya disebabkan oleh, karena
  • b. agar supaya seharusnya agar, supaya
  • c. dalam rangka untuk seharusnya dalam rangka..., untuk...
  • d. maju ke depan seharusnya maju (tanpa ke depan, arah maju melalui ke depan)
  • e. naik ke atas seharusnya naik (tanpa ke atas, naik selalu mengarah ke tingkat lebih tinggi).

Sarat-Syarat
  • Sarat: Penuh.
  • Syarat: Ketentuan yang harus dipenuhi.
  • Contoh:
  • Bis yang mengalami kecelakaan itu sarat penumpang.
  • Sehat jasmani dan rohani merupakan syarat menjadi seorang guru.
Rakyat-Masyarakat
  • Rakyat: Berkaitan dengan sebuah negara.
  • Masyarakat: Berkaitan dengan kelompok sosial yang tinggal di suatu wilayah negara.
  • Contoh:
  • Sebagian besar rakyat Indonesia adalah kelas bawah dan menengah.
  • Kesadaran masyarakat Jawa dalam memelihara adat istiadatnya terus menurun.
Kebijakan-Kebijaksanaan
  • Kebijakan: Digunakan untuk menyatakan hal-hal yang menyangkut masalah politik atau strategi.
  • Kebijaksanaan: Berkaitan dengan masalah kearifan atau kepandaian seseorang dalam menggunakan akal budinya.
  • Berkat kebijaksanaan orang tuanya, Anis akhirnya diizinkan mengikuti kursus bahasa Inggris dan kursus computer.
  • Berdasarkan kebijakan pemerintah dalam bidang pariwisata, tahun 1991 dicanangkan sebagai Tahun Kunjungan Indonesia.
Pemimpin-Pimpinan
  • Pemimpin: Orang yang memimpin.
  • Pimpinan: Hasil dari proses memimpin atau kumpulan para pemimpin.
  • Pak Rahmat ditunjuk menjadi pemimpin organisasi itu.
  • Berkat pimpinannya, perusahaan itu mendapatkemajuan yang pesat.
Pertandingan-Perlombaan
  • Pertandingan: Dua pihak yang berhadapan.
  • Perlombaan: Kegiatan mengadu ketangkasan atau keterampilan atau suatu persaingan mendapatkan kualitas di atas yang lain.
  • Pertandingan sepak bola itu tetap berlangsung walaupun diguyur hujan.
  • Salah satu perlombaan yang banyak peminatnya adalah baca puisi.
Pukul-Jam
  • Pukul: Waktu.
  • Jam: Jangka waktu.
  • Pembunuh itu ditangkap pukul 13.00 WIB di rumah saudaranya.
  • Selama dua jam aku menunggumu di sini, tetapi kamu tidak datang juga.
Masing-Masing – Tiap-Tiap
  • Masing-Masing: Seorang-seorang, sendiri-sendiri, tiap -tiap orang. Tidak diikuti nomina.
  • Tiap-Tiap: Tiap. Diikuti nomina.
  • Peserta itu masing-masing boleh mengirimkan lebih dari satu naskah.
  • Tiap-tiap peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah.
Tidak-Bukan
  • Tidak: Dipakai untuk mengingkari verba, adjektiva, dan adverbial.
  • Bukan: Dipakai untuk mengingkari nomina, pronomina, dan numeralia.
  • Pencuri itu tidak mengakui perbuatannya.
  • Bukan orang yang menabrak yang salah, melainkan orang yang menyeberang tanpa perhitungan itu yang melanggar lalu lintas. 
Bakal-Calon
  • Bakal: Berkolokasi dengan kata benda noninsani.
  • Calon: Berkolokasi dengan kata benda insani.
  • Pohon kelapa di kebun Pak Min belum menampakkan bakal buahnya.
  • Di ruang tamu, Yunita sedang berbincang-bincangdengan calon suaminya.
Prakiraan-Ramalan
  • Prakiraan: Yang diperkirakan, hasil memperkirakan, perhitungan sebelumnya.
  • Ramalan: Hasil meramal.
  • Petugas meteorologi itu membuat prakiraan cuaca.
  • Ramalannya tentang nasib seseorang sangat jitu.

  • 1 A. di lingkungan B. dilingkungan
“Di” sebagai kata depan dipisah dengan kata yang mengikutinya.
  • 2 A. dikenal B. di kenal
“Di” sebagai awalan digabung dengan kata yang mengikutinya.
  • 3 A. dilipat gandakan B. dilipatgandakan
Kata dasar berupa gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
  • 4 A. pascasarjana B. pasca sarjana
Gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri ditulis serangkai.
  • 5 A. taktembus cahaya B. tak tembus cahaya
Kata tak sebagai unsur gabungan dalam peristilahan ditulis serangkai dengan bentuk dasar yang mengikutinya, tetapi ditulis terpisah jika diikuti oleh bentuk berimbuhan.
  • 6 A. daripada B. dari pada
Gabungan kata yang dirasakan sudah padu ditulis serangkai.
  • 7 A. halal bi halal B. halalbihalal
Gabungan kata yang dirasakan sudah padu ditulis serangkai.
  • 8 A. dimana B. di mana
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
  • 9 A. satu per satu B. satu persatu
Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya.
  • 10 A. teoretis B. teoritis
Fonem /e/ dilafalkan menjadi /i/
  • 11 A. hierarki B. hirarki
Deret vokal /ie/ dilafalkan menjadi /i/
  • 12 A. relijius B. religius
Fonem /g/ dilafalkan menjadi /j/
  • 13 A. autobiografi B. otobiografi
Fonem /au/ dilafalkan menjadi /o/
  • 14 A. rohaniawan B. rohaniwan
Penambahan fonem /a/
  • 15 A. silahkan B. silakan
Penambahan fonem /h/
  • 16 A. priyayi B. priayi
Penambahan fonem /y/
  • 17 A. silaturahmi B. silaturahim
Serapan bahasa Arab
  • 18 A. madzhab B. mazhab
Penggabungan konsonan /dz/
  • 19 A. konfirmasi B. komfirmasi
Fonem /n/ dilafalkan menjadi /m/
  • 20 A. hipotesa B. hipotesis
Serapan bahasa Inggris
  • 21 A. memproklamirkan B. memproklamasikan
Penggunaan sufiks –ir
  • 22 A. pikir B. fikir
Fonem /p/ dilafalkan menjadi /f/
  • 23 A. merubah B. mengubah
Kesalahan menentukan kata dasar
  • 24 A. resiko B. risiko
Fonem /i/ dilafalkan /e/
  • 25 A. dilegalisasi B. dilegalisir
Penggunaan sufiks –ir
  • 26 A. subyektif B. subjektif
Fonem /j/ dilafalkan menjadi /y/
  • 27 A. nahkoda B. nakhoda
Deret fonem /hk/
  • 28 A. respon B. respons
Penghilangan fonem /s/
  • 29 A. antri B. antre
Fonem /e/ dilafalkan menjadi /i/
  • 30 A. aktifitas B. aktivitas
Fonem /v/ dilafalkan menjadi /f/
  • 31 A. khotbah B. khutbah
Fonem /o/ dilafalkan menjadi /u/
  • 32 A. sesuai dengan…B. sesuai…
Konjungsi korelatif
  • 33 A. terdiri atas B. terdiri dari
Konjungsi korelatif
  • 34 A. tergantung pada B. bergantung pada 
Konjungsi korelatif
  • 35 A. disebabkan karena B. disebabkan oleh 
Konjungsi korelatif
  • 36 A. berbicara tentang B. membicarakan tentang
  • 37 A. baik... maupun... B. baik... ataupun...
Konjungsi korelatif
  • 38 A. antara...dengan... B. antara...dan... 
Konjungsi korelatif
  • 39 A. dalam rangka untuk B. dalam rangka
Konjungsi korelatif
  • 40 A. bukan hanya…melainkan juga… B. bukan hanya…tetapi juga…
Konjungsi korelatif.

Komentar