-->

Penulisan Artikel Jurnal dan Penulisan Kata - Bahasa Indonesia (Kelas: Ihab Habudin)

Tidak ada komentar

https://typoonline.com/blog/penulisan-kata-serapan-yang-sering-keliru/

PENULISAN ARTIKEL JURNAL

Oleh Ihab Habudin Diadaptasi dari: Ratno Lukito, “Artikel Ilmiah dan Strategi Menembus Jurnal Nasional/Internasional”, PPT disampaikan dalam Penulisan Artikel Jurnal Al-Ahwal (2016).
Akh. Minhaji, Tradisi Akademik di Perguruan Tinggi, cet. Ke-1, (Yogyakarta: SUKA-Press, 2013), hlm. 143-157.

MENULIS

  • Interaksi sosial
  • Mempengaruhi
  • Perubahan sosial

JURNAL

  • Jurnal memuat artikel ilmiah sebagai rujukan dalam penelitian atau mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
  • Terbitan berkala (biasanya setahun dua kali).
  • Isi berupa artikel ilmiah yang memperkuat, melengkapi atau membantah sebuah teori.
  • Memuat artikel riset baik yang berasal dari penelitian pustaka maupun lapangan.
  • Memuat artikel riset formal bukan riset popular.
  • Memuat Artikel ilmiah yang analisis intelektual dan dapat dipublikasikan dalam bentuk dokumen untuk diakui oleh komunitas ilmu pengetahuan.

KARYA ILMIAH

Hasil penelitian atau hasil pemikiran seseorang atau kelompok yang ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dan memberikan sumbangan keilmuan pada bidang masing-masing.

KARAKTERISTIK

  • 1. Memberikan sumbangan keilmuan.
  • 2. Mengandung kebaruan.
  • 3. Sesuai metodologi ilmiah (objektif, rasional, kritis, analitis, dan sistematis).
  • 4. Memenuhi ketentuan teknis penulisan karya ilmiah, seperti footnote, kutipan, daftar pustaka, dan lain-lain.
  • 5. Menggunakan bahasa yang jelas, lugas, komunikatif, dan akademik.
  • 6. Penulisan disusun dengan jelas, koheren, dan komprehensif.

UNSUR POKOK YANG HARUS DIPERHATIKAN

  • 1. Background discourse, yang menjadi latar ilmiah dari topik riset yang akan dikemukakan.
  • 2. Research question, yang akan meng guide arah riset yang kita lakukan.
  • 3. Theoretical framework, yang berfungsi sebagai pisau bedah langkah analisis yang dilakukan.
  • 4. Resource overview, yang berfungsi untuk positioning riset kita dalam kancah studi yang lebih umum.
  • 5. Method of the study, aspek teknis dalam melakukan riset Ratno Lukito (2016).

SISTEMATIKA ARTIKEL JURNAL

  1. Judul
  2. Baris Kepemilikan (Nama [tanpa gelar], Instansi dan Email)
  3. Abstrak
  4. Kata Kunci
  5. Pendahuluan
  6. Pembahasan berupa Sub-Sub Judul
  7. Penutup berupa Simpulan dan Saran atau Rekomendasi
  8. Daftar Pustaka
  9. Lampiran (Jika Ada)

JUDUL

  1. Singkat (maksimal 12 kata)
  2. Padat
  3. Fokus
  4. Gambaran jelas tentang masalah yang diteliti/dibahas.

ABSTRAK

  1. Latar belakang dan masalah
  2. Metode yang digunakan
  3. Temuan yang dihasilkan.

PENDAHULUAN

  1. Apa masalah yang akan ditulis (what);
  2. Mengapa masalah tersebut perlu ditulis (why);
  3. Bagaimana masalah itu akan ditulis (how).

PEMBAHASAN

  • Pemetaan pembahasan (organization of topic of discussion);
  • Pembahasan adalah jawaban komprehensif dari masalah yang dirumuskan di pendahuluan;

KESIMPULAN

  1. Temuan-temuan yang dihasilkan;
  2. Kontribusi keilmuan dan implikasinya secara teoretik dan praktik;
  3. Saran atau rekomendasi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Karya primer
  2. Karya sekunder
  3. Karya terjemahan

Hal-Hal yang Penting Diperhatikan.

11 LANGKAH PEMETAAN TULISAN

  1. Memilih topik;
  2. Fokus pada topik;
  3. Ide-ide baru terkait topik;
  4. Menyusun ide-ide pokok;
  5. Menyusun ide-ide menjadi logis;
  6. Mengumpulkan data;
  7. Evaluasi logika dari susunan ide yang telah dibuat;
  8. Memunculkan pertanyaan kritis terhadap susunan ide-ide tersebut;
  9. Mengemukakan bukti Berdasarkan data yang didapat;
  10. Pindahkan susunan outline ke dalam tulisan berupa naskah dalam bentuk narasi lengkap;
  11. Evaluasi naskah.

7 SIKAP PENDUKUNG PENULIS

  1. Yakin
  2. Pasti dan tidak mudah goyah
  3. Sabar
  4. Terbuka
  5. Selalu ingin tahu
  6. Sungguh-sungguh
  7. Menjadi diri sendiri.

SUKSES MENULIS

  1. Berbakat atau membiasakan diri;
  2. Berupaya rapi dan bersih dari kesalahan;
  3. Bersikap kritis termasuk pada diri sendiri;
  4. Hindari kata-kata tidak perlu;
  5. Hindari melihat rujukan pada pembuatan draft awal;
  6. Memahami pasar;
  7. Menulis untuk kepuasan batin;
  8. Bertanya sesering mungkin “apakah saya senang dan bahagia?”
  9. Mengetahui segala aturan terkait dengan penyerahan karya tulis.

ETIKA MENULIS

  1. Hindari bias (tidak objektif);
  2. Hindari plagiasi.

PROSES PENULISAN

  1. Menentukan topik, tema kemudian judul
  2. Mengumpulkan bahan
  3. Menulis draft
  4. Menyunting naskah
  5. Mengedit naskah
  6. Evaluasi naskah
  7. Pengajuan naskah.

Penilaian Artikel Jurnal

  1. Orisinalitas dan Kreativitas
  2. Materi
  3. Kesadaran akan karya-karya terdahulu (literature review)
  4. Metode
  5. Analisis
  6. Kemampuan menangkap dan menyajikan masalah;
  7. Bahasa
  8. Orisinalitas naskah
  9. Nilai secara keseluruhan
  10. Catatan tambahan
  11. Kemampuan teknis penelitian; 
  12. Organisasi dan sistematika pembahasan;
  13. Teknis penulisan;
  14. Penyajian tulisan;
  15. Nilai keseluruhan;
  16. Komentar tambahan.

Penilaian Artikel Jurnal

  1. Konsistensi;
  2. Kejelasan masalah;
  3. Tingkat keaslian;
  4. Bobot analisis;
  5. Sistematika dan keruntutan uraian;
  6. Orisinalitas;
  7. Sistematika;
  8. Alur berpikir;
  9. Daftar pustaka;
  10. Kemampuan bahasa asing;
  11. Nilai keseluruhan;
  12. Sumber kepustakaan;
  13. Teknis penulisan;
  14. Pemakaian bahasa;
  15. Jumlah halaman;
  16. Kejujuran ilmiah.

SEBELUM SUBMIT ARTIKEL

  1. Pilih jurnal yang sesuai: jurnal lokal, nasional, atau internasional;
  2. Pilih jurnal yang kredibel;
  3. Pelajari author guidelines;
  4. Referensi artikel jurnal terkait atau reviewernya;
  5. Meminta saran dan kritik para pakar;
  6. Menyiapkan mental;
  7. Hindari plagiasi.

MASALAH PENULISAN KARYA ILMIAH

  1. TINDAKAN PLAGIAT PENULIS
  2. KURANGNYA KURIOSITAS PENULIS
  3. MASALAH TULISAN KURANG ATAU TIDAK JELAS
  4. URGENSI TULISAN KURANG/TIDAK JELAS
  5. TULISAN KURANG MENARIK.

PERTEMUAN 4: PENULISAN KATA
NO
KATA
KETERANGAN
1
2
Di lingkungan/dilingkungan
Dikenal/di kenal
Imbuhan (awalan,sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. “di” sebagai kata depan dipisah dengan kata yang mengikutinya; “di” sebagai awalan digabung dengan kata yang mengikutinya.

Diupgrade/di-upgrade
Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia.
di-PTUN-kan
me-review
3
Dilipat gandakan/dilipatgandakan
Kata dasar berupa gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
Menggarisbawahi
Penghancurleburan
Jika gabungan kata itu diberi awalan atau akhiran, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
Sebar luaskan
Bertepuk tangan
4
Pascasarjana/pasca sarjana
Gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri ditulis serangkai.
Tunanetra
Narasumber
Caturtunggal
Narapidana
5
Takhabis pikir/tak habis pikir
Kata tak sebagai unsur gabungan dalam peristilahan ditulis serangkai dengan bentuk dasar yang mengikutinya, tetapi ditulis terpisah jika diikuti oleh bentuk berimbuhan.
Taktembus cahaya
Tak bersuara
6
7
Daripada/dari pada
Halal bi halal/halalbihalal
Gabungan kata yang dirasakan sudah padu ditulis serangkai.
Kacamata
Segitiga
8
Dimana/di mana
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
Kesampingkan
Kepada
keluar

Orangtua/orang tua
Kata majemuk ditulis terpisah
9
Satu per satu/satu persatu
Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya.
Per 1 Mei
Satu per Satu
Per helai
10
Teoretis/teoritis
Fonem /e/ dilafalkan menjadi /i/
11
Hierarki/hirarki
Deret vokal /ie/ dilafalkan menjadi /i/
12
Relijius/religius
Fonem /g/ dilafalkan menjadi /j/

Yudisial/judisial
Fonem /y/ dilafalkan menjadi /j/
13
Autobiografi/otobiografi
Fonem /au/ dilafalkan menjadi /o/
14
Rohaniawan/rohaniwan
Penambahan fonem /a/
15
Silahkan/silakan
Penambahan fonem /h/

Asas/azas

16
Priyayi/priayi
Penambahan fonem /y/
17
Silaturahmi/silaturahim
Serapan bahasa Arab
18
Madzhab/mazhab
Penggabungan konsonan /dz/
19
Konfirmasi/komfirmasi
Fonem /n/ dilafalkan menjadi /m/
20
Hipotesa/hipotesis
Serapan bahasa Inggris

Prosentase/persentase
Kata baku persen
21
Memproklamirkan/memproklamasikan
Penggunaan sufiks –ir
22
Pikir/fikir
Fonem /p/ dilafalkan menjadi /f/
23
Merubah/mengubah
Kesalahan menentukan kata dasar. Kata dasar /ubah/ menjadi /rubah/
24
Resiko/risiko
Fonem /i/ dilafalkan /e/
25
Dilegalisasi/dilegalisir
Penggunaan sufiks –ir
26
Subyektif/subjektif
Fonem /j/ dilafalkan menjadi /y/
27
Nahkhoda/nakhoda
Penambahan fonem /h/
28
Respon/respons
Penghilangan fonem /s/
29
Antri/antre
Fonem /e/ dilafalkan menjadi /i/
30
Aktifitas/aktivitas
Fonem /v/ dilafalkan menjadi /f/

Gender/jender
Fonem /g/ dilafalkan menjadi /j/
31
Khotbah/khutbah
Fonem /o/ dilafalkan menjadi /u/
32
Sesuai dengan/sesuai
Konjungsi korelatif
33
Terdiri atas/terdiri dari
Konjungsi korelatif
34
Tergantung pada/bergantung pada
Konjungsi korelatif
35
Disebabkan karena/disebabkan oleh
Konjungsi korelatif

Disbanding/dibandingkan dengan
Konjungsi korelatif
36
Berbicara tentang/membicarakan tentang
Konjungsi korelatif
37
Baik…maupun…/baik….ataupun….
Konjungsi korelatif
39
Antara…dengan…/antara…dan…
Konjungsi korelatif

Demikian…sehingga…/demikian…maka…
Konjungsi korelatif

Meskipun….tetapi/meskipun…
Konjungsi korelatif
39
Dalam rangka untuk/dalam rangka
Konjungsi korelatif

Bukannya…, melainkan…/bukannya…, tetapi
Konjungsi korelatif
40
Bukan hanya…melainkan juga…/
bukan hanya…tetapi juga
Konjungsi korelatif

Komentar