-->

Suarez Hendak ke Real Madrid & Arsenal, Gerrard Ingin Mourinho & Gagal Juara Liga

Tidak ada komentar

Suarez Hendak ke Real Madrid & Arsenal, Gerrard Ingin Mourinho & Gagal Juara Liga
Sebenarnya apa yang hendak saya tulis ini hanya sebuah keisengan saja tetapi berdasarkan kisah faktual yang bersumber dari buku Steven Gerrard yang berjudul "My Story". Di dalam buku tersebut dijelaksan kegalauan Gerrard terkait transfer dirinya yang hendak ke Chelsea karena ada Mourinho disana, maupun kegalaunnya terkait transfer Suarez selaku sahabat karibnya yang tidak betah di Liverpool. Begitu juga kesedihan yang mendalam yang ia alami karena gagal meraih gelar juara English Premier League.
My Story - Steven Gerrard

Gagal Juara Liga

My Story - Steven Gerrard Bolanya datang, sebuah operan dari Mamadou Sakho. Bukannya menendang umpan diagonal untuk memberi assist, atau menekel bola, atau menciptakan gol lewat tendangan melengkung ke jaring Mark Schwarzer untuk mengesahkan kemenangan kami, saya malah terjatuh. Saya terpleset, jatuh ke tanah. Bola direbut. Saya terhuyung bangkit lalu berlari sekuat tenaga. Saya mengejar Demba Ba seolah hidup saya bergantung pada momen itu. Tetapi pergerakan saya sia-sia. Ba mencetak gol. Chelsea mencetak gol kedua di menit terakhir.
.
Saya tidak punya bayangan bagaimana rasanya menjadi pria berumur 33 tahun yang menangis di jok belakang mobil. Saya mati rasa, seperti baru saja kehilangan anggota keluarga. Air mata saya diam-diam menetes saat peristiwa sore itu terputar lagi dan lagi di kepala saya. Rasanya saya ingin menghilang ke dalam lubang hitam. Rasanya seolah saya sedang menuju tempat rehibilitasi untuk pasien dengan kecenderungan bunuh diri.
.
Saya tersesat dalam pusaran pikiran dan kenangan akan musim pertandingan yang mendebarkan sekaligus menyedihkan, dan bagaimana saya berakhir disini, di jok belakang mobil dengan pipi yang masih lembap karena air mata yang sudah saya usap. Saya perlu menghilang. Saya tidak bisa membiarkan ketiga putri saya melihat ayahnya dalam keadaan hancur dan terpuruk. Mereka pasti akan sedih. Saya perlu pergi ke suatu tempat untuk menyendiri, hanya saya dan istri saya, di tempat yang terasa seperti kota berhantu. Mungkin dengan begitu saya bisa mengubur kepedihan saya.
My Story - Steven Gerrard

Transfer Suarez

Pada Agustus 2013, Luis Suarez dan tim utama kami berlatih terpisah. Ia hanya ditemani oleh pelatih kebugaran. Terdapat konflik antara Fenway, pemilik klub, dengan Luis, antara Brendan dengan striker terbaiknya. Luis merasa dibodohi. Ia tidak cedera atau flu. Ia merasa klub sengaja mengasingkan dia. Namun saya memahami keputusan Brendan karena Luis bersikap demikian. Saya terperangkap diantara keduanya. Luis adalah sahabat saya dan Liverpool adalah kecintaan saya.
.
Sulit mencari solusi yang bisa menyatukan mereka kembali. Akar konfliknya ada pada Arsenal, yang setelah mengajukan penawaran awal luar biasa rendah, kembali memberikan penawaran kepada Liverpool sebesar 40 juta lebih satu pound untuk membeli Suarez.
.
Entah apa isi kontrak Luis, tapi rumor mengatakan bahwa tawaran di atas 40 juta pound merupakan syarat pada klausul pelepasan. Namun, secuil angka yang ditambahkan Arsenal dalam penawaran tersebut terasa bagai ejekan, juga kejutan. Menurut saya manuver tersebut luar biasa sinis. Arsenal, biasanya, sangat berkelas. Mereka punya seorang manajer berkelas dalam diri Arsene Wenger serta deretan pemain berkelas. Gaya permainan mereka juga berkelas pula. Saya sangat menghormati Arsenal karena mereka melakukan semua hal dengan cara yang benar, kecuali kali ini.
.
Fenway jengkel dengan Arsenal yang terus-menerus memburu Suarez. Sedangkan Luis kesal karena Fenway menolak menjualnya. Saya bakal patah hati kalau Luis meninggalkan Liverpool demi Arsenal.
.
Alonso, Torres, Suarez, dan Rooney. Tim sepak bola impian saya adalah bermain di tengah dengan Xabi Alonso dan memiliki penyerang kombinasi Suarez, Torres, dan Rooney. Semua orang yang mencaci Luis Suarez tanpa pernah mengenalinya mungkin akan terkejut jike mereka berkesempatan dekat. Dia pejuang sejati. Luis tak pernah mau dibawa ke ruang medis. Kita bisa mengalahkan tim mana pun di dunia jika berada satu tim dengan Suarez.
.
Secara pribadi, tidak membutuhkan waktu yang lama sebelum saya memutuskan bahwa saya menyukai kepribadian Luis Suarez sebagai seorang pria sekaligus pesepak bola. Luis hidup untuk keluarga dan sepak bola. Ia mencintai Sofi, kekasih pertamanya hingga menjadi istrinya. Ia juga menyayangi anaknya. Saat ia tidak bermain bola, ia memilih menghabiskan waktunya untuk keluarganya. Luis sangat sederhana, dan saya terkesan akan pilihannya.
.
Namun saya bukan Luis. Saya akan tetap berada di Liverpool. Namun, saya tidak menganggap Luis adalah seorang yang mata duitan. Saya hanya melihat seorang pria yang ingin bermain sepak bola, untuk menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya.
.
Ketika Luis dalam wawancara dengan stasiun radio Uruguay, Sport 890, pada tanggal 29 Mei 2013, ia membuat pernyataan:
“Saya senang berada di Liverpool. Saya senang dengan para suporternya. Tapi saya tidak siap untuk terus menghadapi media inggris. Saya punya kontrak dengan Liverpool, tapi akan sangat sulit untuk berkata tidak kepada Real Madrid.”
Florentino Perez, Presiden Real Madrid, membalasnya di stasiun radio Spanyol:
“Yah, Suarez memang pemain hebat, seperti (Edinson) Cavani dan (Robert) Lewandowski... tapi jika Anda bertanya apakah saya menyukai Luis Suarez, jawabannya adalah ya.”
Pada bulan Juli, Arsenal memutar arah dari Suarez menuju Higuain. Arsenal memanfaatkan keadaan Real Madrid yang sedang kritis hubungannya dengan Higuain. Luis kembali berbicara dengan Sport 890:
“Saya harus menghargainya. Tawaran tersebut membuat saya berpikir bahwa saya bisa kembali ke sana (Inggris) dan bermain dengan baik. Kabar bagus jika klub papan atas Inggris (Arsenal) masih menginginkan saya.”
Arsenal mengajukan penawaran bak ejekan (40+1 Pound). John Henry, pemilik Liverpool, mengomentarinya “Menurut kalian, rokok macam apa yang sudah mereka hisap di Emirates sana?”
.
Luis datang kepada saya dan bercerita, “Tawaran Arsenal sudah memenuhi syarat klausul pelepasanku, Stevie. Tapi klub takkan melepaskanku. Brendan dan para pemilik klub telah membohongiku.”
.
Saya berada diposisi yang luar biasa sulit. Loyalitas kepada klub, dan mempertahankan Luis adalah hal utama. Namun, saya harus menerima bahwa, secara moral dan hukum, tidak benar jika kami menolak untuk menjual Luis.
My Story - Steven Gerrard

Silaunya Mourinho

Pada tahun 2005, beberapa bulan setelah saya memimpin Liverpool merajai Liga Champions, Jose Mourinho mendekati dan membujuk saya untuk hengkang. Saya sudah hampir meneken kontrak dengan Chelsea. Namun kecintaan saya terhadap Liverpool terlalu besar. Saya mengambil keputusan yang tak akan saya sesali. Saya berkomitmen tetap di Liverpool. Saat di Real Madrid, Mourinho kembali menginginkan saya. Godaan itu semakin besar. Namun hanya Liverpool yang mampu membuat saya kembali berkata “tidak”.
.
Mourinho, seorang manajer yang saya kagumi, juga pernah mengaku telah berusaha mengontrak saya untuk Inter Milan ketika mereka memenangkan Liga Champions. Pada musim panas 2013 Wayney Rooney juga terombang-ambing akan pilihannya. Waktu itu Mourinho kembali ke Stamford Bridge. Rooney seperti saya, ia terpikat oleh gagasan bermain bersama Mourinho di Chelsea.
My Story - Steven Gerrard
Bersumber dari buku Steven Gerrard yang berjudul “My Story” atau dalam edisi bahasa Indonesianya “Kisah Saya” yang diterjemahkan oleh Brigida Ruri. Buku ini terbit di Inggris pada tahun 2015. Ditulis langsung oleh Steven Gerrard. Baru pada tahun 2017 buku ini datang ke Indonesia dengan perantara dari KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Jakarta dan kemudian dicetak oleh PT Gramedia Jakarta.

Komentar