Basmalah |
.
فإذا قرأت القرآن فاستعذ بالله من الشيطان الرجيم
Apabila kamu membaca al-Qur'an, hendaklah kamu mohon perlindungan kepada Allah dari (gangguan) syetan yang terkutukDi dalam Tafsir Fakhrurrazi (1: 75), Ja'far as-Shadiq berkata, "Adalah suatu keharusan membaca ta'awwudz sebelum membaca al-Qur'an. Adapun untuk amalan-amalan ta'at lainnya tidak ada ketentuan demikian. Sedang hikmahnya ialah bahwa seseorang kadang-kadang lisannya kotor karena kedustaan, mengumpat atau mengadu domba, maka diperintahkan membaca ta'awwudz agar lisannya menjadi bersih, kemudian barulah membaca kalam yang diturunkan dari Dzat Yang Maha Suci lagi Maha Bersih, dengan lisan yang bersih (pula)."
.
Jadi penulis mengistilahkan, sekali lagi mengistilahkan bahwa ta'awwudz ini seperti wudhu. Sesuatu yang harus dilaksanakan sebelum sholat. Sesuatu yang harus dilaksanakan sebelum membaca Al-Qur'an. Perbedaannya ta'awwudz menurut Ja'far as-Shadiq adalah untuk mensucikan lisan.
.
Basmalah menurut ahli bahasa ialah kalimat "Bismillahirrahmanirrahim". Hal ini terkenal pula dalam puisi dan prosa sebagaimana kata penyair dalam al-Qurthubi (1: 97) oleh Umar bin Abi Rabi'ah yang berbunyi:Sungguh Laila telah membaca basmalah di pagi hari di mana aku menjumpainnya. Alangkah bagusnya yang demikian - kekasih yang suka membaca basmalahDi dalam pembukaan al-Qur'anul Karim juga membahas tentang basmalah, yaitu basmalah sebagai pemberi bimbingan, dan hendaknya manusia membuka semua perkataan dan perbuatannya dengan basmalah. Sebagaimana di dalam Hadits Abu Daud terdapat hadits shahih yang berbunyi:
Setiap perkara yang penting yang tidak dimulai dengan (membaca) bismillahirrahmanirrahim adalah terputus (dari barakah)Lalu ada pertanyaan, mengapa kita harus membaca bismillah dan kenapa bukan billah? Sebagaimana yang dikatakan oleh al 'Allamah Abu Su'ud, hal itu untuk membedakan antara 'sumpah' dan 'tabarruk' (mencari berkah).
.
Ada pedapat lain mengatakan bahwa kata 'billah' itu sekaligus mengandung sumpah dan tabaruuk, (itu tidak benar, sebab) di dalam tafsir Abu Su'ud (1: 74) menjelaskan bahwa menyebut 'bismi' (dengan nama atau atas nama) itu bermaksud tabarruk dan memohon perlindungan dengan menyebut nama-Nya, dan tidak menganduk kehendak bersumpah.
.
Sebagian ulama berpendapat, bahwa nama adalah hakekat dari si pemilik nama itu sendiri. Maka ucapan bismillah (dengan nama Allah) itu sama dengan billah (dengan atau demi Allah). Dan bahwasanya kata 'ism' (nama) itu terbaur (dalam kata lainnya).
.
Pendapat diatas dibantah oleh Syaikhul Mufassirin, Ibnu Jarir at- Thabiri. Ia berkata. "Kalau ta'wil seperti itu dibenarkan, tentu akan dibenarkan pula orang yang mengucapkan, 'aku melihat nama Zaid' (maksdunya: aku melihat dengan Zaid), 'Aku makan nama makanan' (aku makan dengan makanan), 'aku minum nama minuman' (aku minum dengan minuman), padahal menurut kesepakatan orang Arab, penempatan kata seperti itu menimbulkan kerusakan ta'wilnya.
.
Ash Shabuni berpendapat, bahwa yang benar adalah pendapat para Muhaqqiq (peneliti) dari kalangan Ahli Tafsir yang menyatakan bahwa (penyebutan kata 'ism' dalam 'basmalah') itu untuk membedakan antara mana yang sumpah dan mana yang tabarruk.
.
Di dalam Irsyadul Aqlis Salim Ila Mazayal Qur'anil Karim by Abu Su'ud, Abu Su'ud berkata, "Dan sebenarnya Allah berfirman 'bismillah' dan bukan 'billah' itu, untuk membedakan antara sumpah dan tabarruk atau untuk menyatakan tujuan mohon pertolongan, maka disebutnya kata 'ism' (nama) itu untuk menghindarkan dibawa kepada tujuan 'al-musamma' (yang diberi nama yakni Allah) itu sendiri, sedang 'ba' pada kata 'ism' itu mengandung arti permohonan pertolongan atau tabarruk (mencari berkah)."Tafsir Ayat Ash Shanuni. |
.
Sedangkan lafal 'Ilah', mencakup (semua yang disembah) baik Allah sendiri maupun lain-Nya. Kata ini berasal dari kata 'alaha' yang artinya 'yang diibadahi atau yang disembah', baik yang berhak atau tidak. Sekali lagi, baik yang berhak atau tidak. Maka ashnam (berhala) yang disembah bangsa Arab disebut juga alihah, yaitu jama' dari Ilah.
.
Dan dinamakan ashnam karena disembah, padahal penyembahan itu batil, dan tidak seorang pun yang menyebut 'Allah' itu shanam (berhala). Bahkan orang Arab di masa Jahiliyah apabila ditanya, siapakah yang menciptakan Anda? Atau siapakah yang menciptakan langit dan bumi? Ia menjawab 'Allah'. Sebagaimana firman Allah dalam surah Luqman (31: 25) yang berbunyi:
.
ولئن سألتهم من خلق السماوات والأرض ليقولن الله قل الحمد لله بل أكثرهم لا يعلمون
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, siapakah yang menciptakan langit dan bumi, tentu mereka akan menjawab, AllahJadi di dalam ucapan 'bismillahirrahmanirrahim' mengandung faedah-faedah yang besar, yaitu:
- Tabarruk (mencari berkah) dengan menyebut nama Allah.
- Mengagungkan Alla 'Azza wa Jalla.
- Mengusir setan, karena ia akan lari apabila kita menyebut nama Allah.
- Menampakkan perbedaan dengan kaum musyrikin yang biasa mengawali setiap kegiatan mereka dengan menyebut berhala-berhala mereka atau nama-nama makhluk lainnya yang mereka sembah.
- Menimbulkan rasa aman bagi orang yang merasa takut dan menunjukkan pengucapnya berhubungan kepada Allah SWT. Maksud gampangnya adalah ketika dalam rasa takut pun kita masih mengandalkan Allah. Karena Allah adalah Maha Pengasih lag Maha Penyayang.
- Pengakuan (iqrar) atas ketuhanan Allah, dan nikmat-Nya, serta permohonan pertolongan-Nya (Ahkamul Qur'an, al-Jashash, 1: 17).
.
Source:
- | Terjemahan Tafsir Ayat Ahkam Ash Shabuni 'Buku I' | Diterjemahkan oleh: Mu'ammal Hamidy & Drs. Imron A. Manan | Surabaya: PT Bina Ilmu | Cetakan Pertama: 1983 |
- Gambar cover
.