-->

Thread: G30S Berbagai Sudut Pandang (Unfinished)

Tidak ada komentar

Dulu, sulit mengetahui fakta tentang G30S. Bokap punya buku harian Nasution. SMA baca, dan menjadikan buku tsb sbg dasar pandanganku thdp G30S. Masuk kuliah (krn circle kampus dominan 'kiri') aku memberontak. Buku tsb aku anggap sbg buku pencuci otak. Krn Nasution dipihak AS. Dan sejarah selalu ditulis oleh pemenang.

Hal yg lumrah untuk seorang anak muda dlm upaya memenuhi rasa penasarannya. Kebenaran² yg diraihnya serampangan. September tahun ini. Ada artikel menarik dari mojokdotco yg ditulis oleh mas Ronny terkait G30S.

Artikel tsb mnjelaskannya scr detail. Sumber tulisannya memiliki validasi yg kuat. Aku kembali membuka catatan Jenderal Nasution u/ membandingkan kebenarannya. Dan memang ada benang merah pd artikel tersebut dgn catatan Nasution. Kepalaku kembali menerima keabsahan buku Nasution.

Selain itu pd artikel tsb juga menemukan fakta baru yg belum aku ketahui. Fakta Perang Dingin dlm keterkaitan G30S. Fakta Mao Zedong & PKC. Fakta PKI & Soekarno. Dan fakta Soeharto & genosida pasca G30S.

Kepalaku terbakar akan banyak fakta & aku menjadi haus akan rasa penasaran.

Perang Dingin mulanya adalah perang ideologi dr Uni Soviet (komunis) dgn AS (kapitalis). Kedua negara tsb berupaya mengambil pengaruh negara² lain. Maka terbentuklah blok Barat (Nato, AS & sekutu) & blok Timur (Soviet & Sekutu). Waktu itu Josef Stalin masih memimpin Soviet.

Josef Stalin wafat thn 1953 akibat stroke (rumornya). Lalu Soviet dipimpin Nikita Khrushchev. Pada tahun yg sama pihak AS jg memiliki presiden baru, yakni Dwight D. Eisenhower.

Yg mengejutkan, Khrushchev melakukan de-Stalinisasi dgn mengungkapkan kejahatan² Stalin di masa lalu.

Kritik Khrushchev trhdp Stalin mempengaruhi hubungan Moskow-Beijing menjadi retak. Mao Zedong menghormati Stalin. Keretakan ini menimbulkan Perang Dingin menjadi perang segitiga. Soviet-Tiongkok, Tiongkok-AS, & AS-Soviet. Walaupun pd akhirnya Tiongkok berdiplomasi dgn AS (1972).

Dgn AS, Soviet perang ideologi. Dgn Tiongkok, Soviet memperebutkan kepemimpinan Komunisme dunia. Dari dulu hingga skrg, negara ini memang barbar.

1959, pd perang Vietnam (panjang bgt kalau dibahas). Soviet mmbantu Vietnam dgn mengirim 15.000 penasihat militer & dana $450 juta. Tiongkok jg membantu dgn 320.000 tentara & dana $180 juta.

Perang Vietnam adlh akibat perang dingin, pula mengenai perang ideologi. Vietnam Selatan (pihak AS) vs Vietnam Utara (pihak Komunis). Vietnam Utara menang dan seluruh daerah Vietnam bersatu (1976) menjadi negara komunis.

Sampai disini dulu mengenai Perang Dingin. Selanjutnya adalah pembahasan mengenai politik dalam negeri Indonesia yg akan ada benang merahnya dengan Perang Dingin. Dan catatan Nasution mengenai konfliknya dgn Soekarno (rumornya akibat salah paham) dan juga dgn PKI.

Berdasarkan artikel mojoldotco diatas PKI adalah dalang kudeta pembunuhan Jenderal.

Keterlibatan PKI tak bisa terbantahkan, beberapa sumber menuliskannya, salah satunya adalah Helen Louise Hunter, dgn bukunya "Soekarno and the Indonesian Coup. The Untold Story"

Juga pada buku John Hughes, "The End of Sukarno/Indonesia Upheaval (1967)". PKI tak terbantahkan.

Kemudian diperkuat dgn perjalanan rahasia Omar Dhani ke Tiongkok atas perintah Soekarno u/ meminta 100.000 senjata ringan yg dipersiapkan u/ angkatan kelima, yaitu petani & buruh.

Mulanya angkatan di Indonesia ada 4. AD, AL, AU, dan Kepolisian.

Namun di buku Bradley Simpson, "Economist with Gun", mengatakan bahwa jumlah yg didapat Omar Dhani adalah 20.000. Jumlah 100.000 senjata bersumber dari catatan Nasution. Poin dari semua sumber sama, PKI terlibat.

PKI terlibat, Omar Dhani terlibat, maka Soekarno?

Victor M. Fic, makalah di Konferensi Sejarah Asia Tenggara (1968). Jg dbukunya Antonie Dake, "In the Spirit of Red Banteng (1972)" menyatakan bhwa Soekarno terlibat. Dake mengatakan bahwa Pemerintah Orba mengesampingkan Soekarno.

Padahal mereka bisa menjerat Sukarno di persidangan Mahkamah Militer Luar Biasa.

Mungkin sumber² diatas terasa masih kurang. Krn pihak lain tdk memberikan keterangannya. Seakan-akan Barat sedang mencuci otak kita.

Dibawah akan ada klarifikasi dari pihak Tiongkok (s:mojokdotco).

*fyi: sebenarnya Soekarno hendak meminta bantuan kepada Soviet mengenai senjata untuk Angkatan Buruh & Tani, namun krn Moskow sibuk, terutama ketika menghadapi krisis dan berfokus pada perang lainnya, mereka menolak untuk membantu. Maka diutuslah Omar Dhani ke Tiongkok.

Pada artikel mojokdotco diatas jg membahas mengenai percakapan Mao Zedong dgn DN Aidit terkait pembunuhan para Jenderal. Detail percakapan ada di artikel diatas, yg intinya mengenai Mao ingin PKI langsung hajar saja pengganggu rencananya (kudeta). Aidit masih takut dgn A. Darat.

Namun Mao tetap ngotot, ia bahkan membanggakan dirinya yg telah membunuh 20.000 org lawan politiknya dlm sekali pukul. "Habisi semua Jenderal!".

Taomo Zhou mengklarifikasi dugaan tsb dgn 2 karyanya, "Ambivalent Alliance: Chinese Policy towards Indonesia, 1960-1965" (2013), dan Jurnal Indonesia No.98, Oktober di Cornell Univ. dgn judul "China and the Thirtieth of September Movement" (2014).

Zhou tdk membantah percakapan tsb. Malah dia jg menampilkan semua percakapan tentang kesanggupan Tiongkok membantu Indonesia, mempersenjatai, mengembangkan bom atom, dan sebagainya. Yg hendak dilakukan Zhou adalah menginterpretasi bahwa percakapan Mao dgn Aidit tidak bisa dimaknai sbg "instruksi Mao" agar Aidit segera menangkap para pengganggu (dlm hal ini adalah para Jenderal). Kenapa? Karena hubungan PKI dgn CCP (Partai Komunis Cina) bukan hubungan antara atasan & bawahan. PKI & CCP memiliki otonomi sendiri². Shingga obrolan Aidit dgn Mao hanyalah sebuah saran dr Mao, bkn perintah. Konteksnya hanya brbagi pngalaman.

2019, Zhou menerbitkan buku: Migration in Time of Revolution. China, Indonesia, and Cold War.

Karya² Zhou lah yg kemudian membuka kebenaran (untuk persepsi saya sendiri). Karena apa yg Zhou tulis bersumber dari dokumen deklasifikasi Kementerian Luar Negeri Tiongkok. Partisipasi PKI terhadap G30S semakin jelas dan tak terbantahkan. Aidit mengikuti saran Mao. G30S bergerak.

Dalam buku catatan Nasution tergambar cukup detail kejadian pada malam itu. Nasution adlh salah 1 target Jenderal reaksioner yg hrs dibunuh. Rumahnya di kepung oleh Cakrabirawa. Anaknya tertembak di punggung. Nasution mampu melarikan diri tp dgn beberapa korban. Termasuk anaknya.

Pd artikel Mojok diatas, dikatakan bahwa Soekarno berjanji akan menjadikan Omar Dhani sbg Presiden dan Aidit sbg Perdana Menteri setelah insiden itu. Namun krn gagal membunuh Nasution, Soekarno tidak mampu mewujudkan hal itu.

Setelah ini, tokoh lain akan muncul, dialah Soeharto.

Setelah thread diatas. Ada beberapa hal yg sedikit membuatku bimbang. Apakah aku harus melanjutkan ke alur berikutnya (mengikuti plot artikel mojok). Atau aku mengeluarkan pendapat lain yg membela Soekarno mengenai keikutsertaan beliau pada G30S terlebih dahulu.

Setelah me-nimbang², efektifnya akan diteruskan mengikuti plot artikel mojok diatas terlebih dahulu. Diakhir akan ada pembelaan mengenai keikutsertaan PKI, Soekarno, & pihak lainnya dari beberapa sumber lain. Agar thread ini menjadi seimbang & tdk menjustifikasi salah satu pihak.

Namun sebelum melanjutkannya. Tepat pd hari ini, 24 Desember (1966), Omar Dhani divonis hukuman mati krn dugaan keterlibatannya dgn G30S. Namun di tahun 1980 hukumannya diganti dgn pidana seumur hidup. 1995 divonis bebas. Dhani lahir di Solo. Wafat 2009.

Soeharto bagai pahlawan kesiangan. Jika mengambil sudut pandang dari artikel mojok diatas. Soeharto dikatakan tidak berkaitan dgn G30S. Justru terjadi kudeta dlm kudeta. Pengkudetaan Aidit dimanfaatkan Soeharto dgn baik. PKI lenyap dibantai, Soekarno tersingkir. Liberal menang.

Kemenangan Liberal melahirkan Orde Baru, yg kemudian muncul Mafia Berkeley, yang rata² menentukan kebijakan ekonomi era Soeharto. Mereka terdiri Soemitro Djojohadikoesoemo, Widjojo Nitisastro, dan lain². Soemitro adalah ayah Prabowo Subianto.

Ayah Soemitro adalah Margono Djojohadikoesoemo, pendiri BNI. Memang Prabowo adalah cucu dari pendiri BNI. Maka hal lumrah Prabowo lbh pandai dlm bidang ekonomi karena memiliki darah dari ayah & kakeknya.

Mafia Barkeley menerapkan beberapa kebijakan yg sangat condong kpd Amerika.

Sumber: twitter.com/reezalino

Komentar