19 Febuari kemarin, 26 tahun yg lalu, adalah kematian salah satu tokoh besar China, Deng Xiaoping (1904-1997). Beliau adalah salah satu tokoh yg memajukan ekonomi China. Dikenal sbg tokoh komunis namun realitasnya meninggalkan prinsip² komunis lama yg baginya sudah tdk relevan.
Beliau berpendapat:
"There're no fundamental contradictions between a socialist system and a market economy"
Maka lahirlah yg kemudian dikenal "state capitalism". BUMN, dikuasai penuh negara. Seperti yg dulu pernah saya bicarakan mengenai buku Prabowo.
Atau istilah lainnya adalah "the third way". Jalan ketiga diantara sosialis & liberal, mana yg relevan dan bernilai baik untuk negara, itulah yg diadopsi negara.
Indo sendiri sebagaimana kata Prabowo, sudah mengatur hal ini dalam pasal 33 UUD 1945.
Namun dalam praktiknya justru bertolak belakang. Indonesia (mungkin) sudah melupakan dasar² ini. Atau buruknya, malah tidak tau ada prinsip state capitalism yg sudah ada sejak Kemerdekaan dgn Soekarno sbg kepala negaranya.
Contohnya adalah Bank Mandiri.
Selain menguasai pasar dan perbankan dunia, China rupanya juga menguasai teknologi, inovasi dan paten.
Hal ini diutarakan oleh Zaid Hamzah 再益 翰札, seorang pakar intelletual property dari Singapore dalam salah satu artikel sg:
China telah menyumbang 72% dari semua pengajuan paten di seluruh dunia antara 2009-2010. Kantor KI di China menjadi kantor terbesar di dunia. US kedua, Jepang ketiga. Artinya, inovasi di China berkembang begitu cepat yg bahkan hampir menguasai ¾ dunia. Gila.
(source: World Intellectual Property Organisation - WIPO)
Gilanya lagi, berdasarkan research dari Ocean Tomo (US IP rights investment banking firm) menyimpulkan: pada tahun 1975, 17% aset tidak berwujud mewakili nilai suatu perusahaan. Pada tahun 2010 meningkat menjadi 80%. Gilakkkk.
*Paten adalah bagian KI = aset tdk berwujud.
Maka tak heran ketika taun kemarin Goto ramai dibicarakan karena nilai tokped yg diakuisi 5 kali lebih dari nilai wajar. Yakni dari nilai 20 triliun diakuisisi menjadi 113 triliun (diukur oleh PT. Ernst & Young Indonesia). KI sangat berpengaruh.
*source: prospektus goto 2022
China adalah negara visioner, yg mampu membaca perkembangan dunia. Baik secara politik maupun ekonomi.
Asia menjadi negara yg kemungkinan akan menjadi benua maju melampaui Amerika maupun Europe dgn China sbg dasarnya, sbg kiblat Asia. Disusul Japan, Korsel, dan Singapore (Zaid).
Dan kemarin terdapat rumor Jerman dan China bergandengan. Padahal Jerman adalah central Europe dan juga US as Nato. Gila politiknya China. Tapi masih rumor & belom diketahui next stepnya bakal gimana. Apa yg terjadi jika China beneran menjadi pusat dunia?
Dan salah satu yg ngebuat China demikian hebatnya tidak lain dan tidak bukan adalah Deng Xiaoping. Orang hebat yg begitu jeli dalam memanfaatkan momen, keefektifan dan efisiensi.
Satu-persatu akan dikuasai China.
"Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China" ini adalah salah satu dari hadis nabi Muhammad. Terlepas dari lemah ataupun kuatnya, hadis ini memiliki banyak pengertian. Dan sebagaimana manusia ciptaan-Nya, tak ada hentinya untuk terus mencari.
Demikian #onemonthonethread bulan Maret yg saya percepat wkwk. Seharusnya kemaren, sekalian 26 thn Deng Xiaoping meninggal. Tp realitas capek sekali. Better late than never.
Source: twitter.com