Kami buruh kecil harus taat pada pemilik
Harus lapang terima semua keputusan atau siap dicutat
Kami buruh kecil berjuang demi sesuap nasi
Mengais gaji dari banjir keringat
Tenaga habis dikuras demi mulyanya kaum berduit
Bekerja tanpa penat demi keluarga agar tetap sehat
Menghiraukan tulang remuk dan hati koyak tanpa bisa memelas
Wahai yang mulia yang katanya pembela kami
Merendah meminta suara demi sebuah kemenangan
Lantas angkat tangan menjadi buta dan tuli atas ketidakadilan
Mana janjimu
Kami masih tetap nelangsa
Sen-sen yang masuk tetap tak cukup untuk hidup
Cukong-cukong buta itu tetap merajalela
Menguasai puncak rantai makanan
Tak takut langgar aturan asal ada uang
Buruh kecil ini harus terima dan mengikat perut lebih kencang
Lantas mana janji yang di koar-koarkan
Persetan apa itu keadilan
Hanya angan semu yang menjadi angin lalu
Kami terpaksa mengencangkan otot menguatkan tulang
Agar kokoh berdiri melihat pergolakan kehidupan yang kian mengenaskan