Hai tuan, bisikanmu masih bergema
Telingaku masih mendengar lantunan aksaramu
Meyakinkan kalau kau yang terakhir
Meyakinkan kau tidak akan pergi dan tidak ada yang lain
Jantungku masih berdebar mendengar namamu
Tersemat baik namamu ditelinga kawanku
Manusia yang akan menjaga kawan mereka
Hingga suatu pagi aku bangun
Melihat bahwa dirimu sudah tidak disisiku
Berpaling dengan bunga lain yang baru kau temui
Yang kau anggap lebih baik
Dan meninggalkan puing hati yang berserakan di sini
Tanpa tau lagi caranya menjadi utuh.