-->

Bahaya Resesi 2023? Eksistensi Diri Sendiri?

Tidak ada komentar

22 September 2020, saya pernah membuat ig story merespon mengenai menakutkannya resesi di Indonesia akibat korona. Pemerintah saat itu membuat kebijakan yg tepat sehingga resesi mampu ditangani. Walaupun memang ada problem ekonomi tp pengaruhnya tidak begitu signifikan.

Salah satu kebijakan yang tepat saat itu, Pemerintah memberikan bantuan BLT terhadap UMKM. Sehingga perputaran keuangan dapat kembali normal. Kegiatan jual-beli berjalan lagi. Resesi yang ditakutkan pada tahun 2020 kemarin bagi saya pribadi, tidak semenakutkan dari yang saya perkirakan. Kegiatan ekonomi masih berjalan, hanya agak lambat dari biasanya.

2023 resesi? Apakah semenakutkan itu juga? Atau keadaannya akan sama dengan 2020? Isu resesi 2023 dalam perekonomian dunia memang sangat serius. Di Inggris, PM sebelumnya, Liz Truss, mundur dari jabatannya (yg sebelumnya diisi Boris Johnson) setelah 45 hari menjabat karena tidak mampu menangani perekonomian di Inggris. Dan resmi, baru saja kemarin Rishi Sunak diangkat menjadi PM Inggris.

Apakah resesi 2023 menakutkan bagi Indonesia?

Jika dilihat dari pengalaman Pemerintah ketika menangani resesi 2020, Resesi tidak semenakutkan itu. Muhammad Chatib Basri pada tulisannya di Kompas juga bilang bahwa Ekspor Indonesia terhadap PDB relatif kecil porsinya. Sehingga tidak terlalu berdampak. Ini bisa dibilang untung tapi juga bisa dibilang rugi. Kenapa? Karena ketika ekonomi global kembali normal, Indonesia akan pulih lebih lambat daripada Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan negara-negara lainnya yang memiliki porsi ekspor terhadap PDB nya besar.

Kesimpulannya, resesi 2023 tidak berdampak signifikan, hanya saja perkembangan ekonomi Indonesia melambat. Dan apabila ekonomi kembali pulih, untuk kembali normal, Indonesia memerlukan waktu yang cukup lama.

Apa yang harus diperbuat?

Beli sesuatu yang dibutuhkan dan tunda sesuatu yang diinginkan. Prioritaskan dulu apa yang menjadi kebutuhan pokok dalam hidup, dan simpan keinginan-keinginan yang lain hingga ekonomi global kembali normal. Sehingga kita bisa terhindar dari sesuatu yang buruk. Kurangi juga overthinking berlebih. Selalu lakukan kegiatan yang positif juga.

Kalau saya pribadi tidak begitu mengelisahkan resesi global. Apa yang sedang saya gelisahkan saat ini adalah terkait dengan kesukaan terhadap menulis. Namun, akhir-akhir ini niat awal membuat thread udh beda. Bukan lg apa yang ada di kepala, mungkin lebih buruk dari itu. Karena sudah kehilangan kesuciannya, mungkin ini adalah thread terakhir tahun ini hingga kegelisahannya hilang. Hingga niat awal muncul lagi. Hingga suci lagi.

Source: twitter.com


VERSI 2:


“Resesi 2023?”

22 September 2020, aku pernah membuat IG Story merespon mengenai menakutkannya resesi di Indonesia akibat korona. Pemerintah saat itu membuat kebijakan yang tepat, sehingga resesi mampu ditangani. Walaupun memang ada problem ekonomi tapi pengaruhnya tidak begitu signifikan.

Salah satu kebijakan yang tepat saat itu, Pemerintah memberikan bantuan BLT terhadap UMKM. Sehingga perputaran keuangan dapat kembali normal. Dan kegiatan jual-beli berjalan lagi. Maka, resesi yang ditakutkan pada tahun 2020 kemarin, bagi aku pribadi, tidak semenakutkan dari yang kuperkirakan. Kegiatan ekonomi masih berjalan. Hanya agak lambat dari biasanya.


2023 resesi? Apakah semenakutkan itu juga? Atau keadaannya akan sama dengan 2020?

Isu resesi 2023 dalam perekonomian dunia memang sangat serius. Di Inggris, PM sebelumnya, Liz Truss, mundur dari jabatannya (yang sebelumnya diisi Boris Johnson) setelah 45 hari menjabat karena tidak mampu menangani perekonomian di Inggris. Dan resmi, baru saja kemarin Rishi Sunak diangkat menjadi PM Inggris.


Apakah resesi 2023 menakutkan bagi Indonesia?

Jika dilihat dari pengalaman Pemerintah ketika menangani resesi 2020, resesi tidak semenakutkan itu. Muhammad Chatib Basri pada tulisannya di Kompas juga bilang, bahwa Ekspor Indonesia terhadap PDB relatif kecil porsinya. Sehingga tidak terlalu berdampak. Ini bisa dibilang untung tapi juga bisa dibilang rugi. Kenapa? Karena ketika ekonomi global kembali normal, Indonesia akan pulih lebih lambat daripada Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan negara-negara lainnya yang memiliki porsi ekspor terhadap PDB nya besar.

Kesimpulannya, resesi 2023 tidak berdampak signifikan, hanya saja perkembangan ekonomi Indonesia melambat. Dan apabila ekonomi kembali pulih, untuk kembali normal, Indonesia memerlukan waktu yang cukup lama.


Apa yang harus diperbuat?

Beli sesuatu yang dibutuhkan dan tunda sesuatu yang diinginkan. Prioritaskan dulu apa yang menjadi kebutuhan pokok dalam hidup, dan simpan keinginan-keinginan yang lain hingga ekonomi global kembali normal. Sehingga kita bisa terhindar dari sesuatu yang buruk. Kurangi juga overthinking berlebih. Selalu lakukan kegiatan yang positif juga.


Sukoharjo,

26 Oktober 2022

Komentar