Humanisme Sosiologi
Oleh Peter L. Berger
Judul asli Invitation to Sociology, A Humanistic Perspective
Diterjemahkan oleh Daniel Dhakidae
Penerbit Inti Sarana Aksara
Jakarta, 1985
Cetakan Pertama
Kata Pendahuluan
Masyarakat terdidik? Hal. 1. Masyarakat terdidik adalah masyarakat yang mampu menyelesaikan segala masalah kehidupan, sehingga dapat memacu perkembangan peradaban. Ilmu pengetahuan yang dipelajari tidak hanya sebagai hapalan yang hanya sebagai syarat sebuah kelulusan seorang sarjana. Melainkan lebih dari itu, yakni mampu mengembangkan dan menciptakan pengetahuan baru. Jika kondisi ideal itu mampu dicapai, maka pendidikan akan memiliki peranan yang cukup dahsyat dalam pembangunan (ogb-community).
Kepuasan narsistik, melihat gambaran di mana kita sendiri terlibat. Semua orang menikmati jenis kepuasaan ini. Hartford Connecticut. Hal. 1.
Semua pandangan dunia adalah hasil konspirasi. Hartford Connecticut. Hal. 3.
Bab Satu
Sosiologi Sebagai Pengisi Waktu Senggang
Kebijakan kudus dan profan. Hal. 6. Menurut KBBI Edisi Keempat menyatakan bahwa kudus adalah sesuatu yang murni, suci. Sedangkan profan adalah hal yang tidak bersinggungan dengan agama atau tujuan keagamaan, kotor, tidak suci, dan duniawi (ahmadyanifathurrohman). Keberadaan kudus itu samar namun ada dan dominan. Keberadaannya merupakan awal dan akhir. Misalnya seperti meja-kayu-pohon-tanah-alam, atau seperti kereta-besi-biji besi-unsur mineral bumi-alam, atau seperti manusia-leluhur-tanah-alam. Semuanya muncul dan berakhir di alam. Pertimbangan inilah yang mendasari mengapa causa prima (Tuhan) itu harus ada. Kudus (Tuhan), profan (manusia).
Pathos. Hal. 6. Pathos adalah salah satu dari tiga istilah yang diajarkan oleh Aristoteles (Ethos, Logos, Pathos). Pathos mengandung arti segala hal yang dimaknai dengan membangun hubungan emosional atau sesuatu yang berhubungan dengan emosi manusia. Para calon pemimpin menggunakan cara ini untuk menarik simpati karena merasa senasib sepenanggungan dan emosi masyarakat dibuat sedemikian rupa, agar loyal, dan menjadi pengikut yang militan. Misalnya dengan memanfaatkan kedekatan etnis, agama, budaya, maupun kesamaan ideologi. Apabila pathos diterapkan tanpa disertai ethos dan logos, maka dapat menimbulkan fanatisme yang berlebihan yang dapat membentuk demokrasi yang tidak dewasa kemudian menyebabkan permasalahan sosial yang akan berakhir dengan melahirkan pemimpin yang transaksional dan otoriter (kolom.tempo.co).
Tahbisan. Hal. 6. Tahbisan berdasarkan KBBI jika dilihat dari perspektif nomina (kata benda) adalah upacara menahbiskan. Atau dalam arti yang lain mengandung arti upacara penobatan (kbbi.lektur.id).
Engineering of consent? Hal. 7.
Sofistifikasi. Hal. 8.
Karya social di Amerika jauh lebih dipengaruhi psikologi daripada sosiologi di dalam pengembangan teorinya. Hal. 9.
Psikologi psikoanalitik. Hal. 9.
Freudianisme. Hal. 9.
Diktafone. Hal. 10.
Apapun rasionalitas teoritisnya, karya social adalah suatu praktek tertentu dalam masyarakat. Faktanya, sosilogi adalah suatu upaya untuk memahami. Hal. 10.
Sosiologi bersifat “bebas-nilai”, Karl Marx. Hal. 11.
Seorang ahli sosiologi hanya ada satu nilai fundamental, integritas ilmiah. Hal. 11. Ia harus memperhitungkan keyakinan-keyakinannya, emosi dan praduga-praduganya. Merupakan bagian dari latihan intelektuanya bahwa dia mencoba memahami dan mengendalikan kemencengan yang harus dihapuskan sejauh mungkin dari karyanya. Hal. 11. Dia mencoba melihat terlepas dari harapan-harapan atau ketakutan tentang apa yang bakal ditemukannya. Hal. 11.\
.
.