Cara bertetangga. |
.
Perintah untuk berbuat baik kepada tetangga
Sebagaimana dalam firman Allah swt dan sabda Rasulullah saw sebagai berikut:
- Surat an-Nisa (4) ayat 36 yang berbunyi:
واعبدوا الله ولا تشركوا به شيئا وبالوالدين إحسانا وبذي القربى واليتامى والمساكين والجار ذي القربى والجار الجنب والصاحب بالجنب
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat..."
"Senantiasa Malaikat Jibril berwasiat kepadaku perihal tetangga, sampai aku mengira bahwa tetangga akan saling mewarisi." {HR al-Bukhari (6015), Muslim (2625)}
.
Adab-adab bertetangga
Adapun adab-adab bertetangga ialah sebagai berikut:
- Memilih tetangga yang baik
.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw:"Ada empat perkara yang membuat bahagia: wanita salehah, rumah yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang bagus. Dan ada empat hal yang membuat sengsara: perempuan yang jelek (buruk/tidak baik), tetangga yang jelek (buruk/tidak baik), kendaraan yang jelek, dan rumah yang sempit."Maka dari itu, untuk kenyamanan kita, kita harus seleksi dalam memilih rumah dan juga tetangga yang baik.
.
- Mencintai tetangganya sebagaimana kita mencintai kebaikan untuk kita sendiri
"Demi jiwaku yang berada dalam genggaman tangan-Nya, seorang hamba itu tidak sempurna imannya sampai dia itu mencintai untuk tetangganya sebagaimana dia mencintai untuk dirinya." {HR Muslim (45)}
.
- Tidak menyakiti tetangga
"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir janganlah dia menyakiti tetangganya." {HR al-Bukhari (6018)}Artinya kita dilarang menyakiti tetangga baik dengan perkataan, perbuatan, tulisan, maupun sesuatu yang lain. Bahkan kita juga dilarang menganggu tetangga walaupun hanya isyarat. Karena gangguan itu haram dalam semua keadaan.
.
- Senantiasa berbuat baik kepada tetangga
"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia memuliakan tetangganya. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berbicara yang baik atau diam." {HR Muslim (48)}Maka dari itu kita wajib berbuat baik kepada tetangga kita sebagaimana pada sunnah.
.
- Menanggung gangguan tetangga dan bersabar atasnya
.
- Menolong dengan memberi makan kepadanya
"Bukanlah seorang mukmin yang dirinya dalam keadaan kenyang sedangkan tetangga dekatnya dalam keadaan lapar." Dan hadits berikut, "Wahai Abu Dzar! Jika engkau memasak sayur hendaklah perbanyak kuahnya, lalu berilah pada tetanggamu." {HR Muslim (2625)}.Pemberian makanan dari tetangga adalah bukti cinta dan kasih sayangnya terhadap kita. Maka kita tidak pantas menolak walaupun itu hanya separuh buah mangga. Bukankah Rasulullah saw bersabda:
"Wahai wanita Muslimah! Janganlah kalian meremehkan pemberian tetangga kalian, walau hanya bisa memberi dengan kikil (atau tulang yang sedikit dagingnya...)..." {HR al-Bukhari (2566), Muslim (1030)}Sungguh jika kita atau anak kita membawa keluar makanan mewah dan menampakkannya kepada tetangga kita yang fakir dan miskin, sungguh ini merupakan perbuatan buruk dan menyelisihi perintah Rasulullah saw.
.
- Memuliakan tetangga dan tidak mengkhianatinya
"Dosa apa yang paling besar?" Beliau menjawab, "Engkau jadikan bagi Allah tandingan padahal Allah telah menciptakanmu." Lalu ditanyakan lagi kepada beliau, "Kemudian apa lagi?" Belia menjawab, "Engkau bunuh anakmu karena kamu takut dia ikut makan denganmu." Lalu ditanyakan lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab, "Jika kamu menzinai istri tetanggamu." {HR al-Bukhari (2463), Muslim (1609)}Bahkan Rasulullah menganggap orang yang tidak memberikan rasa aman tetangganya adalah seorang yang tidak beriman, sebagaimana Beliau bersabda:
"Demi Allah, dia tidak beriman! (Beliau mengulanginya sampai tiga kali). (Orang) yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya." {HR al-Bukhari (6016)}Maka dari itu marilah kita menjaga jiwanya, hartanya, dan kehormatannya hingga tetangga kita merasa aman dengan kita, dan nyaman bersama kita.
.
- Menasehatinya dan mengajak kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran
.
Sebagaimana Rasulullah bersabda:"Barang siapa melihat kemungkaran hendaklah dia mengubahnya dengan tangan(kekuasaan)nya, jika tidak bisa maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak bisa maka ubahlah dengan hatinya, dan hal itu adalah selemah-lemahnya iman." {HR al-Bukhari (956), Muslim (49)}Begitu pula Allah menyifatkan orang-orang yang beruntung (tidak rugi) adalah mereka yang beriman, beramal saleh, dan saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran (lihat surat al-'Ashr).
.
Kesimpulan
Untuk itu kita sebagai manusia yang sudah jelas akan membutuhkan jasa orang lain, membutuhkan keberadaan orang lain, haruslah kita berhati-hati dalam bersikap, bertindak, dan bahkan memilih tempat yang akan kita huni untuk membangun sebuah keluarga yang diimpikan. Berbuatlah baik kepada mereka, dan jangan aniaya mereka. Bukan justru menjauhinya. Karena kita manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa diberikan akal.
.
Daftar Pustaka:- Buletin Dakwah Islam (Al Furqon) - Tahun ke-12 Volume 2 No. 3
- Gambar Cover