-->

Bolehkah Ngecas atau Ngecharge Smartphone dengan Charger lain?

Tidak ada komentar

Bolehkah Ngecas atau Ngecharge Smartphone dengan Charger lain?
Bolehkah Ngecas atau Ngecharge Smartphone dengan Charger lain?
Manusia tidak bisa hidup tanpa adanya handphone atau smartphone (istilah sekarang) disampingnya. Secara tidak langsung keberdaan smartphone itu sangat penting dan sangat diperlukan. Seperti kebutuhan pokok yang dapat mengungguli nasi, pakaian, dan tempat tinggal. Jadi bisa dikatakan kebutuhan primer manusia saat ini ada empat, yaitu pangan, sandang, papan, dan smartphone. Namun jika smartphone tersebut mati atau kehabisan daya baterai, percuma kita membawanya. Maka dari itu terkadang kita, ketika berada di rumah teman atau kos teman ataupun pacar, sering kita meminjam charger. Namun apakah itu beresiko? Secara terdapat perbedaan arus di setiap charger.
.
Atau ketika charger kita rusak dan hendak membeli charger yang baru. Apakah kita harus berhati-hati memilih charger? Dan mencari charger dengan arus yang sama atau sama dalam hal lainnya atau sebagainya. Pertanyaan pokoknya adalah apakah berbahaya untuk keselamatan smartphone jika menggunakan charger yang berbeda dari aslinya?
.
Kita bisa katakan pada saat ini charger memiliki ampere atau aliran arus yang berbeda-beda. Biasanya detail ampere tertulis di samping charger. Coba perhatikan charger anda. Mungkin bisa tertulis 0,5 A, atau 1A, atau 2A. Pertanyaannya apakah boleh kita menggunakan charger 2A pada smartphone yang charger originalnya 1A. Atau malah sebaliknya, apakah boleh menggunakan charger 1A pada smartphone yang charger originalnya 2A?
.
Lucky Sebastian, mungkin seorang mastah smartphone, ketika diwawancarai oleh okezone, sebagaimana pada sumber dibawah, mengatakan bahwa charger dengan aliran arus yang berbeda pada charger orinya tidak akan menimbulkan kerusakan pada smartphone maupun softwere di dalamnya. Walaupun itu charger dengan aliran yang besar seperti 2A ke aliran kecil maupun sebaliknya.
Bolehkah Ngecas atau Ngecharge Smartphone dengan Charger lain?
Salah satu contoh charger Samsung J7 (Outputnya 5.0 V dan 0.7 A) dan Samsung E7 (Outputnya 5.0 V dan 1.55 A)
Hanya saja akan mempengaruhi waktu mengechargenya. Contohnya adalah seperti ini. Kita istilahkan bahwa arus 2A ini seperti selang yang cukup lumayan besar yang akan mengisi ember. Sedangkan yang 1A juga selang, hanya saja ukurannya lebih kecil daripada selang 2A tadi. Kedua selang itu akan mengisi ember yang memiliki ukuran sama. Pertanyaannya selang manakah yang akan cepat mengisi penuh ember? Maka sudah dipastikan ukuran selang 2A lah yang akan cepat menyelesaikan tugasnya. Seperti itulah gambarannya. Jadi tidak berbahaya jika kita mengisi baterai dengan charger arus yang berbeda, mau yang besar maupun kecil. Hanya saja waktu mengisinya yang terpengaruh.
.
Namun bukan berarti lamanya mengisi akan terus berpengaruh. Hanya saja dalam mengisi daya baterainya tidak hanya terpacu pada besarnya arus listrik. Disana ada faktor tegangan (V) dan hambatan (R) sesuai hukum Ohm pada listrik. Selain dapat mempercepat pengisian pada smartphone, pengisian yang berarus besar dapat membuat smartphone menjadi panas. "Baterai itu seperti perut, jika ia sudah kenyang ia tidak akan bernafsu untuk makan lebih banyak lagi" - Sumber dari sumber di bawah.
.
Yang berbahaya justru voltase yang justru lebih besar. Jadi saran penulis adalah akankah lebih baiknya menggunakan charger sendiri dan untuk tiap smartphone memiliki charger sendiri. Bukan satu untuk bersama. Atau banyak untuk satu. Hal ini lebih efektif. Adapun jika charger rusak, lebih baik beli dengan mempertanyakan apakah charger ini cocok untuk hape ini. Karena sesungguhnya, smartphone juga memiliki hati dan tidak ingin dimasuki berbagai charger, takut hiv/aids. Smartphone memiliki harga diri, walaupun tidak seberapa.
.

Komentar