Dia mengerang kesakitan. Air matanya menetes, menahan sakitnya, demi kehidupan. Terdengar suara tangis anak kecil. Dia terengah-engah. Nafasnya kecil. Dia peluk bayi itu dengan senyuman manisnya. Anehnya, bagaimana bisa aku ada di sini. Menemaninya melahirkan, yang bukan anakku. Anehnya lagi, aku bahagia. Hatiku berdegup sangat kencang. Melihatnya berjuang dan tersenyum manis. Keringat mengucur pada wajahnya. Membuatnya semakin cantik. Saaangaaat cantik.
Setelah kelahiran anaknya, kupersunting dia. Inginku menikahinya. Menemaninya hingga tua. Walaupun dia sudah memiliki anak, tak masalah untukku. Justru aku terharu melihatnya melahirkan. Entah aku harus senang atau marah ketika mantan pacarnya lari, tak bertanggungjawab atas perbuatannya, aku tak tau. Satu hal yang pasti, aku ingin dia bahagia. Dan kali ini giliranku maju, untuk menjaga martabatnya, melindungi dia, selalu ada di sisinya. Inilah cintaku. Tak ada rasa sakit jika tetap di dekatnya. Aku sangat mencintainya. Sulit mendeskripsikannya. Menikahlah denganku, kataku. Ibu dan bapak merestui kita.
Alarm berbunyi. Mimpi harus berakhir. Tapi detak jantungku yang berdegup kencang belum berakhir. Belum kukecup keningnya, tapi kenapa selesai? Brengsek. Nanggung sekali. Huh, padahal Eno' sudah tak begitu kupikirkan. Kenapa datang dalam wujud mimpi. Kenapa tak kau tunjukkan ragamu padaku, No'. Apakah kau suka bermain perasaan dengan roh-rohmu. Kurang ajar. Aku jadi semakin cinta tau. Bahkan jika kau memiliki anak yang bukan dari aku pun, aku masih mencintai kamu. Aku tak punya alasan No' untuk mencintaimu. Segila dan setolol ini aku padamu. Walaupun kita tidak pernah bertemu sekalipun, aku sangat cinta padamu.
Rasanya seperti cinta bertepuk sebelah tangan. Aku mencintai dia sedemikian. Dan mungkin dia mencintai orang lain sedemikian. Rasional-rasional itu yang membatasiku untuk melangkah lebih jauh mendekati kamu. Kamu bagaikan teka-teki yang harus aku selesaikan dengan bijak. Karena kamu bukan teka-teki biasa. Kamu adalah Ratunya teka-teki. Hamba siap mengabdi padamu wahai Ratu teka-teki.
9 November 2022
*gambar karya: Hessah (Instagram: @hessah._.art)