Pertumbuhan ekonomi adalah tolok ukur suatu negara untuk menilai apakah masyarakatnya mengalami kesejahteraan sosial atau tidak. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tersebut adalah investasi. Di era globalisasi, investasi berkembang sangat pesat, terutama di Indonesia. Akan tetapi, perkembangan investasi dapat menjadi sebuah mala petaka jika tidak dibersamai dengan pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang investasi. Karena pada dasarnya investasi itu memiliki banyak pilihan, seperti: saham, reksa dana, emas, properti, bahkan kripto. Untuk itulah penyusunan makalah ini dibuat, selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Investasi kelas ibu Dr. Karmila Sari Sukarno, S.H., M.Kn., yakni juga untuk mempelajari jenis investasi apa yang paling ideal di masa sekarang.
Daftar Isi:
- Cover
- Bab I: Pendahuluan
- Bab II: Pembahasan
- Bab III: Kesimpulan
- Daftar Pustaka
1. Cover:
STRATEGI PEMILIHAN INVESTASI YANG EFEKTIF DI ERA SEKARANG
TUGAS
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SURAKARTA SEBAGAI TUGAS MATA
KULIAH HUKUM INVESTASI
Oleh:
202316141 MUHAMMAD REZALINO SALEH TABALEMA
PEMBIMBING:
KARMILA SARI SUKARNO, S.H., M.Kn.
ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SURAKARTA
2025
2. Bab I - Pendahuluan:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi adalah tolok ukur suatu negara untuk menilai apakah masyarakatnya mengalami kesejahteraan sosial atau tidak. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tersebut adalah investasi. Di era globalisasi, investasi berkembang sangat pesat, terutama di Indonesia. Akan tetapi, perkembangan investasi dapat menjadi sebuah mala petaka jika tidak dibersamai dengan pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang investasi. Karena pada dasarnya investasi itu memiliki banyak pilihan, seperti: saham, reksa dana, emas, properti, bahkan kripto.¹ Untuk itulah penyusunan makalah ini dibuat, selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Investasi kelas ibu Dr. Karmila Sari Sukarno, S.H., M.Kn., yakni juga untuk mempelajari jenis investasi apa yang paling ideal di masa sekarang.
¹ Fitriasuri & Rahayu Maharani Abhelia Simanjuntak, "Pengaruh Pengetahuan Investasi, Manfaat Motivasi, dan Modal Minimal Investasi terhadap Keputusan Investasi di Pasar Modal", Owner: Riset & Jurnal Akuntansi, Volume 6, Nomor 4, Oktober 2022, hlm. 3333-3334.
B. Rumusan Masalah
- Apa saja jenis-jenis investasi dan keuntungan-resikonya?
- Jenis investasi apa yang paling efektif di era sekarang?
C. Tujuan
- Untuk mengetahui jenis-jenis investasi dan menganalisis keuntungan & risikonya.
- Untuk mengetahui jenis investasi yang paling efektif di masa sekarang.
3. Bab II - Pembahasan:
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Jenis-Jenis Investasi dan Keuntungan & Resikonya
Secara umum, investasi dibagi menjadi dua jenis, yakni investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Investasi jangka panjang biasanya dilakukan dalam waktu 3 sampai lebih dari 10 tahun. Misalnya investasi emas, properti, dan tanah. Sedangkan investasi jangka pendek dilakukan dalam waktu kurang dari 3 tahun, dan lebih mudah dicairkan. Misalnya membeli saham, reksa dana, deposito, atau obligasi.²
² Puja Lestari, Hendry Saladin, Oktariansyah, "Analisis Pengetahuan Investasi, Resiko Investasi dan Modal Minimal terhadap Minat Investasi di Pasar Modal (Studi Kasus Mahasiswa Universitas PGRI Palembang)", Wacana Ekonomi: Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi, Volume 23, Nomor 2, 2024, hlm. 132.
Penulis akan memilih emas dan properti sebagai salah satu contoh dari investasi jangka panjang, dan saham & reksa dana sebagai salah satu contoh dari investasi jangka pendek.
1. Emas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Emas adalah "logam mulia yang berwarna kuning, dapat ditempa dan dibentuk, serta tidak berkarat, digunakan sebagai perhiasan, alat tukar, dan cadangan kekayaan." Emas secara alami tahan terhadap oksidasi, korosi, dan reaksi kimia lainnya, sehingga dikenal memiliki nilai intrinsik tinggi. Dalam konteks ekonomi, emas adalah alat tukar, penyimpan nilai, dan instrumen investasi dan lindung nilai (hedging) terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.
Emas sebagai instrumen investasi dianggap sebagai aset safe haven, yakni aset yang cenderung aman nilainya ketika pasar mengalami gejolak. Berbeda dengan saham atau obligasi, emas tidak memberikan deviden, tetapi nilainya cenderung meningkat dalam jangka panjang terutama saat terjadi inflasi tinggi atau ketidakpastian geopolitik.
Kelebihan investasi emas:
- Stabil dan tahan inflasi
- Likuid (mudah dijual)
- Tidak terpengaruh oleh suku bunga bank
- Nilai cenderung meningkat dalam jangka panjang.
Kekurangan investasi emas:
- Tidak memberikan pendapatan rutin (seperti bunga atau dividen)
- Membutuhkan biaya penyimpanan dan keamanan (untuk emas fisik)
- Nilainya bisa stagnan dalam jangka pendek.
2. Properti
Menurut KBBI, properti adalah "hak milik atas suatu benda, terutama tanah dan bangunan; harta benda yang berupa tanah dan bangunan." Properti adalah aset berupa tanah dan segala sesuatu yang melekat secara permanen di atasnya, seperti bangunan, rumah, ruko, apartemen, dan fasilitas lainnya. Dalam konteks ekonomi dan investasi, properti dipandang sebagai salah satu bentuk aset tetap yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat menghasilkan pendapatan pasif melalui penyewaan, kenaikan nilai, atau penggunaan komersial.
Kelebihan investasi properti:
- Nilai cenderung stabil dan meningkat dalam jangka panjang
- Potensi passive income melalui sewa
- Aset riil, terlihat dan dapat digunakan langsung
- Pelindung nilai terhadap inflasi.
Kekurangan investasi properti:
- Membutuhkan modal yang besar
- Likuiditas rendah (sulit dijual cepat)
- Perlu biaya perawatan dan pajak
- Resiko lokasi dan kebijakan tata ruang.
3. Saham
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham adalah "bukti pernyataan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas." Dengan memiliki saham, seseorang menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut sesuai porsi saham yang dimiliki, dan berhak atas sebagaian aset serta keuntungan (dividen) perusahaan.
Saham merupakan salah satu instrumen investasi di pasar modal yang berisiko tinggi, tetapi juga berpotensi memberikan keuntungan tinggi, terutama dalam jangka panjang. Saham diperdagangkan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), dan bisa dibeli secara online lewat aplikasi resmi yang terdaftar di OJK, seperti Ajaib, Bibit, Stockbit, dan lain-lain.
Kelebihan investasi saham:
- Potensi keuntungan tinggi
- Memiliki dividen yang dibagikan oleh perusahaan secara berkala (biasanya tahunan)
- Likuiditas tinggi (dapat dijual cepat)
- Akses mudah
- Pemegang saham berhak ikut serta dalam pengambilan keputusan perusahaan lewat RUPS.
Kekurangan investasi saham:
- Risiko fluktuasi harga, karena harga saham dapat berubah sangat cepat
- Risiko kerugian
- Dividen tidak pasti
- Perlu pengetahuan dan analisis
- Terpengaruh isu politik dan ekonomi.
4. Reksa Dana
Pada pasal 1 ayat (27) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyatakan, "Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi." Maka, reksa dana yang dimaksud adalah sebuah instrumen investasi yang dapat dimasukkan ke dalam portofolio efek seperti saham, obligasi, pasar uang, atau malah kombinasi dari semuanya, yang dirancang untuk masyarakat yang memiliki modal terbatas dan tidak memiliki kemampuan atau keahlian dalam menghitung resiko atas investasi mereka secara langsung.
Kelebihan investasi reksa dana:
- Diversifikasi otomatis (mengurangi risiko investasi)
- Dikelola profesional oleh Manajer Investasi berpengalaman
- Akses mudah, bisa dibeli lewat aplikasi seperti Bibit, Bareksa, dan Ajaib.
- Modal kecil, bisa mulai dari Rp. 10.000
- Transparan, yakni laporan kinerja dan portofolio tersedia secara berkala.
Kekurangan investasi reksa dana:
- Tidak memberi kendali langsung pada investor, karena pengelolaan dana sepenuhnya ada pada Manajer Investasi
- Nilai Aktiva Bersih (NAB) bisa turun
- Risiko gagal bayar
- Potensi kinerja Manajer Investasi yang kurang optimal atau tidak profesional.
B. Jenis Investasi yang Efektif di Era Sekarang
Menentukan investasi yang efektif tidak dapat dilepaskan dari faktor-faktor makroekonomi, tren pasar, dan profil risiko individu. Dalam konteks 'sekarang', di mana dunia sedang memasuki fase pemulihan pascapandemi, diikuti dengan volatilitas pasar global, peningkatan suku bunga oleh banyak bank sentral, serta pesatnya digitalisasi keuangan, pemilihan instrumen investasi yang tepat menjadi hal yang sangat kompleks. Beberapa indikator yang perlu diperhatikan sebelum memilih jenis investasi yang tepat antara lain: tingkat inflasi, stabilitas ekonomi nasional, perkembangan teknologi keuangan (fintech), usia dan tujuan keuangan investor, profil risiko (konservatif, moderat, agresif).
Berdasarkan kajian dari OJK dan data pasar 2023-2025, berikut adalah beberapa investasi yang dianggap ideal untuk berbagai kalangan di masa sekarang:
- Reksa Dana Pasar Uang
- Emas
- Saham
- Properti
- Surat Berharga Negara (SBN)
- Investasi Digital (Kripto)
4. Bab III - Penutup:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tidak ada instrumen investasi yang cocok untuk semua orang. Investasi yang efektif tergantung pada tujuan keuangan, waktu investasi (yakni untuk jangka pendek, menengah atau jangka panjang), tingkat risiko yang bisa ditoleransi, dan kondisi ekonomi saat ini.
Diversifikasi adalah strategi yang paling bijak, yakni membagi investasi ke beberapa jenis agar risiko tersebar. Sebagai contoh mengombinasikan reksa dana pasar uang untuk likuiditas, emas untuk kestabilan, dan saham untuk pertumbuhan.
Daftar Pustaka
Fitriasuri & Rahayu Maharani Abhelia Simanjuntak, "Pengaruh Pengetahuan Investasi, Manfaat Motivasi, dan Modal Minimal Investasi terhadap Keputusan Investasi di Pasar Modal", Owner: Riset & Jurnal Akuntansi, Volume 6, Nomor 4, Oktober 2022.
Puja Lestari, Hendry Saladin, Oktariansyah, "Analisis Pengetahuan Investasi, Resiko Investasi dan Modal Minimal terhadap Minat Investasi di Pasar Modal (Studi Kasus Mahasiswa Universitas PGRI Palembang)", Wacana Ekonomi: Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi, Volume 23, Nomor 2, 2024.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Bank Indonesia, (2024), Laporan Stabilitas Sistem Keuangan dan Properti Indonesia.
Bareksa.com, (2024), Apa itu Reksa Dana?
Bareksa.com, (2024), Jenis-jenis Reksa Dana dan Manfaatnya.
Bareksa.com, (2023), Kelebihan dan Kekurangan Reksa Dana.
CNBC Indonesia, (2025), Saham vs Kripto: Mana yang Lebih Untung?
Finansialku.com, (2024), Panduan Lengkap Investasi Reksa Dana untuk Pemula.
Finansialku.com, (2023), Tips Investasi Emas Jangka Panjang.
KBBI.kemdikbud.com, (2025), Emas.
KBBI.kemdikbud.com, (2025), Properti.
Kementerian ATR/BPN, (2023), Panduan Hukum dan Kepemilikan Properti.
Otoritas Jasa Keuangan, (2024), Literasi Keuangan: Mengenal Investasi Properti.
Otoritas Jasa Keuangan, (2024), Mengenal Risiko Investasi Reksa Dana.
Otoritas Jasa Keuangan, (2024), Modul Literasi Keuangan: Mengenal Investasi Emas.
Otoritas Jasa Keuangan, (2023), Panduan Investasi untuk Pemula.
Pegadaian.co.id, (2024), Keuntungan dan Risiko Investasi Emas.
World Gold Council (www.gold.org), (2024), Gold Investor Insights.
Unduh File: (drive.google.com)
